jpnn.com, BALI - Komunitas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Rabu (29/11) dini hari pukul 01.00 memutuskan kembali menutup operasional bandar udara. Sebanyak 430 penerbangan terdampak, 195 di antaranya penerbangan internasional.
Keputusan penutupan bandara diambil setelah berdasar pemantauan hingga pukul 20.00 wita, Selasa (28/11) malam, ketinggian erupsi Gunung Agung mencapai 2.000 – 3.000 meter dengan ultimate ketinggian asap letusan mencapai 4.000 meter.
BACA JUGA: Biarkanlah Gunung Agung Bekerja, Nikmati dari Tempat Aman
“Bandara kembali ditutup demi keamanan penerbangan, " kata Arie Ahsanurrohim, Humas Bandara Ngurah Rai kepada Radar Bali, Rabu (29/11) pagi.
Keputusan tersebut juga berdasar laporan meteorological watch office yang bersumber dari VA Advisory Darwin, bahwa semburan abu vulkanik Gunung Agung telah mencapai ketinggian 25.000 kaki bergerak ke arah selatan-barat daya dengan kecepatan 15 kts dan masih mengarah ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
BACA JUGA: Penutupan Bandara Ngurah Rai Diperpanjang
“Paper test telah dilakukan dan hasilnya adalah NIL adanya Vulcanic Ash di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali,” imbuh Arie.
Data Record Pilot Report juga menyebutkan, ketinggian abu vulkanik mencapai 2.000-4.000 feet dengan arah angin ke barat daya.
BACA JUGA: Aneh, Hujan Abu Warga Cuek, Gemuruh Gunung Malah Dicari-cari
“Dengan pertimbangan ruang udara bandara masih tertutup oleh sebaran abu vulkanik, maka Notam Closed Bandara akan dilanjutkan hingga 24 jam ke depan atau dari Rabu, 29 November 2017 Pukul 07.00 hingga kamis, Pukul 07.00 tanggal 30 November 2017. Evaluasi akan dilakukan setiap enam jam,” bebernya.
Tercatat, penerbangan yang terdampak Rabu hari ini ada 430 penerbangan. Dengan rincian penerbangan internasional 195 dan domestik 235 penerbangan. "Data awal terdampak 430 penerbangan, nanti data akan terus berkembang," pungkasnya. (rb/dwi/mus/mus/jpr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunung Agung Erupsi, Ayu Laksmi Tertunda Pulang ke Bali
Redaktur & Reporter : Adek