IAEI UK Ajak Semua Pihak Siapkan Strategi Menghadapi Gejolak Ekonomi Global

Minggu, 18 Februari 2024 – 22:37 WIB
Rentetan isu besar dunia yang makin kompleks berdampak pada dinamika politik dan ekonomi global. Foto: dok IAEI UK

jpnn.com, JAKARTA - Rentetan isu besar dunia yang makin kompleks berdampak pada dinamika politik dan ekonomi global.

Berbagai isu besar tersebut adalah Palestina, Ukraina, Yaman, Suriah, Sudan, Rohingya, dan diikuti oleh isu besar lainnya seperti krisis iklim.

BACA JUGA: Menko Airlangga Bertemu Menteri Ekonomi Finlandia, Bahas Kerja Sama di Bidang Teknologi

Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) di Britania Raya menilai rentetan isu global merupakan dampak tidak diterapkannya Politik dan Ekonomi bermoral yang berlandaskan nilai-nilai Islam (Islamic Political Economy).

Ketua IAEI UK Muhammad Rizky Rizaldy mengatakan pentingnya pemikiran kritis dan pendekatan multidisipliner dalam menyikapi tantangan global.

BACA JUGA: Lewat Cara Ini, Erick Thohir Dorong Entrepreneur Milenial Palembang Jadi Penggerak Ekonomi Global

"Sikap tersebut bagian dari kontribusi pemikiran ekonomi syariah dari IAEI-UK," ujar Rizky. 

Hal itu diungkapkan Rizky saat Pembukaan Kerja Kepengurusan IAEI UK 2024 & Studium Generale dengan tema "Politik Ekonomi Islam dan Respon Terhadap Krisis Ekonomi Sosial dan Politik" beberapa waktu yang lalu.

BACA JUGA: Ekonomi Global Bergejolak, Apa Kabar Kondisi Indonesia? Sri Mulyani Bilang Begini

Selain menjadi forum akademis, IAEI UK juga menawarkan program mentoring intensif untuk persiapan beasiswa selama tiga bulan secara gratis bagi warga Indonesia yang ingin melanjutkan studi di UK.

"Upaya itu sebagai wujud komitmen IAEI UK dalam membangun generasi ekonom Islam yang unggul," kata dia.

Acara yang dihadiri oleh lebih dari 300 peserta dan dibuka oleh Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan, Kementerian Keuangan RI, Hidayat Amir, Ph.D., yang juga mewakili IAEI wilayah Indonesia.

Hidayat pada kesempatan itu berpesan agar ekonomi syariah tidak boleh hanya menjadi label.

"Namun, menjawab segala persoalan kehidupan”, ujar Hidayat.

Hidayat mengatakan agar IAEI UK terus menjaga spirit professional dan penuh keikhlasan.

"Tanpa lelah untuk terus bersinenergi dengan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan dan pengembangan ekonomi Islam di Indonesia," kata Hidayat.

Acara Studium Generale ini turut menghadirkan pembicara utama, pakar terkemuka dalam bidang Politik Ekonomi Islam Middle Eastern dari Durham University Profesor Mehmet Asutay.

Mehmet mengatakan solusi dari kerusakan lingkungan adalah penanaman nilai dalam pengambilan keputusan.

Masyarakat harus disadarkan dampak buruk dari kapitalisme.

"Tidak semata-mata dengan logika komersial”, ujar Mehmet.

Prof Mehmet mengingatkan bahwa generasi saat ini memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada sebelumnya. 

Di samping itu ases ilmu ekonomi Islam lebih luas dan makin meningkatnya kesadaran akan kerja sama multidisiplin ilmu.

"Jika tercipta kolaborasi antarkeduanya akan makin menunujukkan politik ekonomi Islam adalah rahmatanlil’alamin, rahmat bagi sekalian alam," kaya Prof. Mehmet.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler