jpnn.com - Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menganugerahkan penghargaan IAGI 2017 kepada mantan Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman RI Indroyono Soesilo atas jasa, karya dan sumbangsihnya kepada nusa dan bangsa di bidang eksplorasi dan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.
Alumnus Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengatakan jika iklim eksplorasi migas di tanah air masih memiliki masa depan yang cerah, terutama eksplorasi di laut, pada batuan pra tersier dan penerapan teknologi seismik multi-channel berikut pengolahan datanya yang semakin changgih dengan metoda big data.
BACA JUGA: Ini 4 Momen Bersejarah Emmy Awards 2017
"Disamping itu, kita juga mulai bergerak kebidang-bidang geologi non-konvensional seperti energi baru dan terbarukan, seperti geothermal, issue perubahan iklim dan mitigasi bencana," kata peraih gelar Master of Science on Remote Sensing for Natural Resources dari University of Michigan-USA itu usai menerima penghargaan di pertemuan tahunan IAGI, Malang, Jawa Timur, Senin (25/9).
Indroyono mengatakan untuk wilayah busur kepulauan Indonesia, tempat bertumbukannya tiga lempeng tektonik ini, ilmu kebumian nampaknya akan terus maju dan berkembang, dan akan menjadi rujukan para ahli kebumian dunia.
BACA JUGA: Bupati Tambrauw Raih Penghargaan Satya Lencana Pembangunan
Menurut peraih doctor of philosophy in geologic remote sensing dari University of Iowa-USA itu, Indonesia tetap akan berperan besar, asal selalu awas dan waspada mengikuti perkembangan zaman.
"Terimakasih atas penghargaan IAGI 2017, saya selau siap untuk berdampingan bersama Anda semua guna, untuk maju bersama menyongsong masa depan Indonesia yang semakin cerah," kata Indroyono.
BACA JUGA: Pemerintah Akan Pilih Tiga JPT Teladan Nasional
Indroyono adalah perintis penerapan teknologi penginderaan jauh di Indonesia untuk eksplorasi mineral dan migas, inventarisasi sumberdaya alam, perencanaan wilayah dan kota, penanggulangan kebakaran hutan serta aplikasi kelautan dan perikanan.
Ada 13 buku dan jurnal ilmiah berhasil ia terbitkan dan menjadi koleksi perpustakaan-perpustakaan dunia, diantaranya di US Library of Congress,Washington DC, di FAO Library-Rome dan di Perpustakaan Nasional, Jakarta. Ia memperoleh gelar Profesor Riset BPPT pada tahun 1995.
Beragam penugasan di pemerintahan pernah dijalaninya, di antaranya sebagai Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT (1996-1999), Dirjen Riset & Eksplorasi Laut KKP (1999–2000), Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan KKP (2001–2008) dan Sekretaris Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (2008–2012). Di Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ia pernah menjabat Direktur Sumberdaya Perikanan dan Akuakultur, Food & Agriculture Organization (FAO) di Roma-Italia (2012-2014) sebelum dipanggil pulang oleh Presiden Jokowi untuk membentuk kementerian baru, yaitu Kementerian Koordinator Kemaritiman. (san/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Penghargaan Wow Brand untuk Semen Gresik
Redaktur & Reporter : Adil