Ibarat Ikan, Pausnya Itu Bali, Ikan Kecilnya adalah Banyuwangi

Sabtu, 19 Maret 2016 – 16:24 WIB
Turis asing bermain kitesurfing di perairan Pulau Tabuhan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Sabtu (13/9). Foto: Gerda Sukarno/Jawa Pos Radar Banyuwangi

jpnn.com - BANYUWANGI – Kementrian Pariwisata (Kemenpar) berencana menjadikan kota kecil sekelas Banyuwangi menjadi sangat dikenal di penjuru dunia melalui pintu pariwisata. 

“Sekarang Banyuwangi menjadi destinasi wisata yang keren, beda dengan dulu yang isunya serem-serem. Mulai gudangnya santet, begal dan banjing loncat,” ucap Menpar Arief Yahya, di Jakarta.

BACA JUGA: Zaskia Gotik Harus Diajarkan Pancasila

Ibarat ikan, Banyuwangi ini hanya ikan kecil yang berenang di sekitar hiu dan paus. Dia hanya mengambil sisa-sisa makanan yang belum sempat ditelan oleh raksasa dan predator laut itu. 

“Pausnya adalah Bali, ikan kecilnya adalah Banyuwangi. Mengoptimalkan sisa-sisanya Bali saja, Banyuwangi sangat maju, dengan 30 ribu wisman dan 1.5 juta wisnus setahun,” ungkap Arief Yahya. 

BACA JUGA: Surat Mengharukan Ernaly Chandra dari Penjara..Untuk 2 Anaknya

Konsep Bali and Beyond itu, diam-diam sudah digas di Banyuwangi. Bupati Azwar Anas tidak mau banyak berteori, juga tidak mau banyak berargumentasi. Dia manfaatkan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, dengan menyediakan atraksi dan amenitas di kawasan itu. 

“Akhirnya, sebelum orang menyeberang ke Bali, atau habis mendarat dari Bali, mereka beristirahat di Banyuwangi,” jelas Arief Yahya.

BACA JUGA: Pak Jaksa Garap Berkas Ivan Haz di Kasus Penganiayaan PRT

Lama-lama, amenitasnya semakin kuat. Atraksinya juga semakin variatif. Untuk sekedar menginap semalam, menjadi sayang. Karena ada banyak objek destinasi yang tidak sempat dilihat. 

“Kebetulan, objek alamnya juga bagus-bagus, punya pantai yang bagus, ada yang cocok untuk surfing, ada yang cocok untuk snorkeling diving, ada yang pasir merah, ada yang pasir putih. Inilah yang menjadi ujung tombak dan penopang ekonomi warganya,” kata dia.

Ribuan wisatawan memadati Pantai Pulau Merah untuk menyaksikan kompetisi surfing, baru-baru ini. Foto: Galih Cokro/Radar Banyuwangi

Jika kini salah satu pelatihan SDM dari kemenpar digeber di Banyuwangi, itu karena prospek kawasan ini semakin memikat di masa depan. 

M Yanuarto Bramuda, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, menjelaskan, saat ini sedang dilakukan Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan, yang melibatkan komponen-komponen pelaku Pariwisata. 

“Ini langkah nyata kami, bersama Kementerian Pariwisata,” jelas Yanuarto yang dipercaya Bupati Abdullah Azwar Anas menjadi Kadispar itu. 

Pelatihan itu untuk menyuntikkan semangat untuk pejabat daerah dan stakeholder pariwisata di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi, 17-18 Maret 2016. 

Ada Pokdarwis, PKL obyek wisata, agen travel, perhotelan, restoran, media dan para stakeholder yang terkait dengan kepariwisataan di Banyuwangi.

“Ini dalam rangka menyambut 20 juta wisatawan mancanegara 2019 mendatang. Kementerian Pariwisata menargetkan sekitar 20 persen dari 20 juta Wisman per tahun. Kami berharap, acara ini dapat menciptakan SDM unggulan yang dapat memberikan pelayanan prima kepada para wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi," tutupnya.(ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Strategi PDIP Bentengi Kebudayaan Nasional dari Gempuran Globalisasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler