Ibas Ajak Generasi Muda Lestarikan Batik Pacitan dengan Membatik

Rabu, 09 Desember 2020 – 19:49 WIB

jpnn.com, PACITAN - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono melakukan kegiatan Kunjungan Daerah (Kundapil) pada Selasa (8/12) lalu.

Kundapil kali ini dilakukan Ibas, nama sapaannya, ke Desa Cokro, tepatnya ke Sentra Batik Puspita. Adapun agenda Kundapil dimaksudkan untuk serap aspirasi dan sosialisasi 4 pilar kebangsaan.

BACA JUGA: Gowes Santai di Pacitan, Ibas: Segarkan Badan, Tenangkan Pikiran

Batik Puspita merupakan sentra perajin batik khas Pacitan. Usaha yang didirikan sejak 1983 ini dikelola secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Nova, pemilik Batik Puspita saat ini menerangkan bahwa untuk tetap eksis selama puluhan tahun tidaklah mudah. Batik Puspita terus melakukan inovasi tanpa henti agar produk-produknya tetap diminati pasar dari berbagai kalangan.

BACA JUGA: Pesan Ibas Saat Membuka Pergelaran Wayang dengan Lakon ‘Merajut Hati di Tengah Pandemi’

Batik Pacitan tentu berbeda dari batik daerah lainnya. Corak batik Pacitan tradisional ada pada corak mengkudu atau pace. Namun, saat ini coraknya tidak lagi sebatas pace saja, melainkan diperluas dengan motif goa, pantai, hingga kekayaan laut Pacitan. Batik Puspita sendiri memiliki beragam motif, dari motif klasik, modern, hingga abstrak.

Batik Puspita memproduksi puluhan motif klasik. Lalu, untuk motif modern, ada lebih dari 300 corak yang diproduksi. Kemudian, untuk batik abstrak, pembuatannya sangat terbatas karena produksinya tidak bisa dilakukan ulang, mengingat motif abstrak tidak berpola.

BACA JUGA: Selamat, 13 Perwira Tinggi TNI AU Resmi Naik Pangkat Termasuk Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah

Saat Ibas melihat bagaimana proses produksi batik klasik, Nova menerangkan bahwa proses pembuatan motif klasik memerlukan waktu selama satu hingga dua bulan. Motif batik ini biasanya dikerjakan oleh para orang tua atau lanjut usia yang sudah berpengalaman dalam membatik.

Saat ditanya lebih lanjut soal pemasaran, Nova menerangkan bahwa untuk dalam negeri, pihaknya sudah bekerja sama dengan berbagai pihak, baik di kota Jawa Timur atau luar kota.

Sayangnya, sejauh ini, meski berpengalaman mengikuti kegiatan fashion week di luar negeri, Batik Puspita belum berkesempatan untuk mengekspor batik mereka ke luar negeri secara langsung. Ke depannya, Nova dan para perajin Batik Puspita berharap kegiatan ekspor produk ke luar negeri akan semakin mudah.(fri/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler