Ibas Ajak Perempuan Sadar Akan Potensinya

Jumat, 01 November 2024 – 06:45 WIB
Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyampaikan bahwa kehadiran perempuan berdaya dan optimalisasi pemberdayaan perempuan Indonesia sangat penting. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menyampaikan bahwa kehadiran perempuan berdaya dan optimalisasi pemberdayaan perempuan Indonesia sangat penting.

Hal tersebut disampaikan Ibas ketika menjadi pembicara dalam Webinar Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) dengan topik ‘Peran Parlemen Dalam Mempersiapkan Generasi Perempuan yang Tanggung’, Kamis, 31 Oktober 2024.

BACA JUGA: Ibas Demokrat Ajak Anak Muda Jangan Suka Flexing, Jadilah Kreatif dan Produktif

Pada kesempatan itu, Ibas juga mengajak seluruh peserta untuk melihat perempuan Indonesia dahulu, kini, dan masa depan. Dimulai dari sejarah dan cita-cita bangsa.

“Segudang tantangan pernah dialami oleh perempuan Indonesia, mulai dari keterbelakangan, berjuang melawan kebodohan, mengejar kesejajaran dalam membangun negeri,” ungkap Ibas.

BACA JUGA: Pimpin Delegasi GKSB DPR ke Uzbekistan, Ibas Bicara Komitmen RI soal Pembangunan Berkelanjutan

Ibas menyebutkan beberapa pahlawan mulai dari Cut Nyak Dien dengan kegigihannya melawan pasukan Belanda.

Raden Ajeng Kartini yang berjuang atas kesetaraan hak perempuan untuk meraih pendidikan. Hingga Dewi Sartika mengajari mereka membaca, menulis, berhitung, menjahit, hingga mengajarkan pelajaran agama.

“Untuk itu, pertanyaannya inginkah kita perempuan berdaya? Perempuan berdaya buat saya adalah mereka yang paham dan sadar akan (value) nilai diri mereka sendiri,” ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu.

Menurut Ibas, perempun berdaya adalah mereka yang sadar benar atas potensi yang mereka punya dan mereka tidak ragu untuk menjadi sosok yang mereka inginkan apapun profesinya apapun bidangnya.

“Berkembang, berdaya, bukan berarti bisa segala galanya sendiri. Bukan berarti arogan dan bisa menang dan tidak butuh dukungan dari orang lain,” katanya.

Ibas melanjutkan, mereka yang bersyukur karena berdaya, bisa bernalar dengan baik dan mengakui bahwa mereka berdaya karena ada dukungan lingkungan yang membuat perempuan berdaya itu semua menjadi lancar, sukses dan bahagia.

Setelah itu, Ibas kemudian menanyakan ‘perlukah kita memberdayakan perempuan lebih?’

“Jawabannya ya. Kuncinya dengan pendidikan dan kasih sayang. Perempuan mempunyai posisi penting dalam keluarga yakni sebagai pendidik pertama dan utama.”

“Perempuan juga berperan pula dalam pendidikan formal dan nonformal yang mengajarkan akidah, ibadah, akhlak, ilmu pengetahuan umum, dan kasih sayang,” ungkapnya.

Sehingga, menurut Ibas, hal sederhana kalau dalam konteks Parlemen dan Pemerintahan, perempuan dapat turut mengawal anggaran 20 prosen pendidikan dari APBN.

Perempuan juga berperan aktif dalam mengawal Program Kartu Indonesia Pintar, Uang Kuliah Tunggal UKT dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP Pendidikan) serta bantuan Pendidikan lainnya

“Sehingga mengenai adanya buta literasi dan anak anak putus sekolah bisa dapat kita atasi dan berantas,” pungkas Ibas.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Perempuan   Ibas   pendidikan   DPR   kasih sayang  

Terpopuler