jpnn.com, JAKARTA - Penutupan Bimbingan Teknis Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Ngawi dari Kementerian Perindustrian RI telah berlangsung di pada Selasa (3/11/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang dikenal Ibas, didapuk untuk memberikan kata sambutan. Akan tetapi, karena terhalang jarak dan adanya pandemi, sambutan Ibas disampaikan secara virtual.
BACA JUGA: Ibas Salurkan 7.000 Bantuan Sembako di Dapil VII Jawa Timur
Sebanyak 90 orang peserta dari 6 Usaha Kecil dan Menengah hadir dalam penutupan tersebut. Enam UKM dengan masing-masing perwakilan 15 orang yang hadir berasal dari dua daerah, yakni Kabupaten Ngawi dan Ponorogo.
Tiga IKM (Industri Kecil dan Menengah) dari Ngawi, antara lain IKM Furniture, IKM Pengelasan, dan IKM Perbengkelan Roda Dua. Lalu, Tiga IKM asal Ponorogo, antara lain IKM Kerajinan Kulit, IKM Pakaian Jadi, dan IKM Makanan Ringan.
BACA JUGA: Ibas Bantu Ratusan Pedagang Kecil Terdampak Pandemi Covid-19
Selepas mengucapkan salam dan menyampaikan terima kasih mendalam atas undangan yang diterimanya, Ibas melontarkan sebuah ungkapan yang dirasa relevan dengan keadaan saat ini.
“Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tetapi apa yang kamu berikan kepada negaramu,” kata Ibas yang politikus Partai Demokrat dari Dapil VII Jawa Timur ini.
BACA JUGA: Saat Reses, Andi Akmal DPR Bertemu Petani Tebu Libureng Kabupaten Bone
Ibas juga menyampaikan keyakinannya bahwa IKM merupakan penyangga perekonomian, sekalipun IKM merupakan usaha kecil.
“Saya yakin bahwa pelaku IKM inilah yang (hingga saat ini) menjadi penyangga perekonomian negara. Bukan soal kecilnya skala usaha, tetapi jika dijumlah secara keseluruhan bisa mencapai jutaan unit usaha/industri tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Usaha inilah yang bisa membuat ekonomi negara stabil," katanya.
Banyaknya usaha yang tutup akibat pandemi, menurut Ibas, ke depannya diharapkan tidak pernah terjadi lagi. Kondisi UMKM yang tidak menentu layaknya istilah Hidup Segan, Mati Tak Mau tentu merupakan hal sulit. Terutama di daerah yang memberlakukan PSBB.
Proses jual beli pasti jadi lebih sulit dan sedikit, daya beli masyarakat lesu, omzet menurun, belum lagi perihal utang yang menumpuk.
Terkait hal ini, Ibas menyampaikan bahwa dirinya memahami kesulitan yang ada. Namun, langkah yang diambil pemerintah bukanlah perkara mudah. Perlu ada yang dikorbankan meski terkesan seperti halnya makan buah simalakama; kepentingan ekonomi atau keselamatan warga yang utama?
Lebih lanjut, Ibas pun menyampaikan pandangannya mengenai priotitas saat ini. “Menurut saya, kesehatan dan keselamatan warga adalah tetap yang paling utama. Kalau sehat dan selamat, kan nanti kita juga bisa berdagang lagi dan setelah itu baru kita sama-sama ayo bangkitkan lagi ekonomi bangsa melalui IKM dan UMKM,” katanya.
Nah untuk itu, mereka semua (WUB khususnya IKM) harus dibantu dan diperhatikan, setuju ngiih?”, tanyanya meminta kesetujuan para hadirin.
Ibas juga menambahkan bahwa perjuangan ini akan berbuah manis di kemudian hari. "Kita harus berjuang melalui beberapa hari yang buruk untuk mendapatkan hari-hari terbaik dalam hidup kita.”
Dalam kesempatan tersebut, Ibas menyampaikan harapannya kepada pemerintah, khususnya Kementerian, untuk terus menjaga IKM dan turut memberikan bantuan sebanyak-banyaknya. Bantuan ini diharapkan bisa membuat para pelaku usaha bertahan, berkarya dan tetap menghasilkan.
Bantuan yang diharapkannya dapat berupa hibah tunai, potongan harga pembelian mesin, serta bantuan restrukturisasi mesin atau peralatan.
Kemudian, terkait harapan pada pelaku IKM, Ibas pun menyampaikan pesan agar pelaku usaha bisa selalu beradaptasi.
“Saya berharap teman-teman IKM untuk mampu beradaptasi dalam upaya tingkatkan efisiensi, efektivitas, inovasi, dan kreativitas agar usaha tetap jalan. Selain itu, perlu terobosan dalam penjualan atau promosi melalui teknologi. Saya juga mendorong agar Ponorogo dan Ngawi bisa mengkampanyekan #SemuaAdaDiSini sebagai Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia. Yang mana program ini sudah ada sejak Pemerintahan sebelumnya, "Aku Cinta Indonesia". Apalagi jenis usahanya adalah furnitur, kerajinan kulit, pakaian jadi, dan makanan ringan,” paparnya.
Ibas juga kembali melanjutkan bahwa dirinya akan terus mengawal, mengingatkan, dan membantu pemerintah daerah.
“InsyaAllah saya akan terus mengawal, mengingatkan, dan bahu membahu bersama Pemerintahan Daerah untuk lebih peduli, berbuat, dan berjuang untuk kepentingan rakyat. Perjuangan rakyat adalah perjuangan kita semua.”
Sebelum menutup acara, Ibas juga menyampaikan harapannya terkait acara ini. “Saya berharap dengan berakhirnya Bantuan Bimbingan Teknis WUR IKM ini, para usaha bisa menjadi usaha yang andal dan bisa membuka lapangan kerja sebesar-besarnya. Mugi Mugi wonten manfaat-ipun. Tentun-ipun kasarengan doa lan ihtiar, sedoyo usaha ugi pakaryan kang datan kendat saget ngasi-laken lan barokah... Amiiin.. Ya Rabb,” harapnya.
Saat menutup sambutan, Ibas tidak lupa mengingatkan agar masyarakat tetap semangat, produktif, dan menjalankan protokol kesehatan untuk keselamatan diri, keluarga, serta lingkungan. Baik itu menjaga jarak, mencuci tangan, menggunakan masker, dan selalu berdoa agar vaksin ditemukan dan pandemi lekas usai.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich