Ibas: TNI Seharusnya Melindungi Rakyatnya

Senin, 28 Agustus 2023 – 20:24 WIB
Ketua Fraksi Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Foto: Dok Partai Demokrat

jpnn.com, JAKARTA - Saat ini dihebohkan seorang warga di Aceh yang diduga diculik dan dianiaya hingga tewas, oleh seorang anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono mengutuk keras kasus tersebut. Sehingga dia mendesak agar kasus yang melibatkan anggota Paspamres ini segera diusut dan diselesaikan.

BACA JUGA: Hadir di Malam Kebudayaan, Ibas Terpesona pada Karya Pelukis Disabilitas

‘’Kami mengutuk keras, kasus ini harus segera diusut setuntas dan seterang-terangnya. Siapapun pelakunya, segera selesaikan secara hukum,’’ ujar Ibas, panggilan Edhie Baskoro, Senin (28/8).

Ibas berharap Panglima TNI Jenderal Yudo Margono memberikan pernyataan dan keterangan publik mengenai kasus ini, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran informasi di masyarakat.

BACA JUGA: Hadir di Peresmian Museum & Galeri SBY-ANI, Ibas Kagum Pada Perjalanan SBY-ANI

"Pastikan juga Panglima TNI serta KSAD membuka komunikasi dengan keluarga korban untuk menyampaikan bela sungkawa dan pertanggungjawaban kelembagaan kepada keluarga korban,’’ kata legislator dari Jawa Timur VII ini.

Ibas menegaskan, segala bentuk kekerasan, terlebih berujung kematian tidak boleh terulang lagi ke depannya.

BACA JUGA: Sidang AIPA, Ibas Singgung 4 Isu Prioritas yang Perlu Diselesaikan

"Kami sekali lagi, sangat mengutuk keras peristiwa ini,’’ ungkapnya.

Menurut Ibas, kasus ini jelas merupakan pelanggaran sangat berat. Apalagi TNI yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat malah melakukan tindakan yang mencoreng institusi.

‘"Berat, ini sangat berat. Karena ini kan diduga ada unsur penculikan, penganiayan, pemerasan, dan penghilangan nyawa serta pembunuhan. Lalu terduga pelakunya, justru orang-orang yang seharusnya atau selalu diharapkan melindungi rakyat. Jadi, berat sekali. Segera usut tuntas dan berikan hukuman setimpal, serta keluarga korban diberikan bantuan," tuturnya.

Karena itu, Ibas mengungkapkan agar rasa aman dan percaya masyarakat terhadap TNI tidak terganggu, maka tuntaskan masalah dengan transparan.

"Prosesnya harus transparan. Negara harus hadir dan berikan rasa aman, nyaman, berkeadilan terhadap rakyatnya. Bantu hidup mereka, bukan justru mereka takut hidup dan sulit mencari kehidupan yang layak," tegasnya.

Sekadar informasi, terjadi kasus penculikan dan penganiayaan hingga meninggal seorang warga Aceh yang melibatkan beberapa anggota TNI, salah satunya seorang Paspampres.

Peristiwa penculikan pria asal Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh itu terjadi pada hari Sabtu, 12 Agustus 2023 lalu di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Said, salah seorang keluarga korban, menyebutkan bahwa pelaku berjumlah tiga orang, langsung membawa korban menggunakan mobil. Dalam rentang waktu pukul 19.00 WIB-20.00 WIB, Said mengaku mendapat telepon dari korban yang menerangkan bahwa dirinya mengalami penganiayaan oleh para pelaku.

Para pelaku juga menelepon keluarga lain serta mengirimkan video penganiayaan terhadap korban. Para penculik juga meminta tebusan Rp 50 juta.

Beberapa hari kemudian, Imran ditemukan warga di sebuah sungai di Karawang Barat, Jawa Barat dalam keadaan tanpa nyawa. Said sendiri mengetahui hal ini saat dirinya dipanggil polisi untuk datang ke RSPAD.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler