IBC Sepakati MoU dengan Citaglobal untuk Mengembangkan Teknologi Baterai

Rabu, 11 Januari 2023 – 23:02 WIB
MoU PT. IBC dan Citaglobal Berhad (sebelumnya dikenal sebagai WZ Satu Bhd) yang merupakan perusahaan asal Malaysia. Foto: dok MIND ID

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan komitmen untuk menerapkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Dalam hal ini, pemerintah memiliki harapan bahwa perwujudan NZE bisa lebih cepat dari waktu yang diperkirakan tersebut.

BACA JUGA: Seperti Mobil Listrik, Bangunan Rendah Emisi Karbon Layak dapat Insentif Pemerintah

Net Zero Emission merupakan sebuah kondisi yang mana jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi karbon yang mampu diserap oleh bumi.

Untuk mencapai hal tersebut, perlu adanya sebuah transisi dari sistem energi yang sekarang tengah digunakan menjadi energi yang lebih bersih demi mencapai keseimbangan antara manusia dengan alam di segala aktivitasnya.

BACA JUGA: Optimalkan Produksi Migas Nasional, Pemerintah Siapkan Aturan Kurangi Emisi Karbon

Menghadirkan dan menggunakan energi yang rendah emisi merupakan salah satu komitmen pemerintah Indonesia, yang senantiasa diupayakan agar setiap lini industri bisa bahu-membahu dalam mewujudkan dan memberikan kontribusinya dalam mendukung pencapain Net Zero Emission.

MIND ID bersama dengan afiliasinya, PT Industri Baterai Indonesia (IBC) terus mengupayakan percepatannya.

BACA JUGA: Peringati HPMI 2022: PLN Tanam 1,47 Juta Pohon, Serap Emisi Karbon 5,5 Juta ton CO2

Salah satunya diwujudkan melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama dengan Citaglobal Berhad (sebelumnya dikenal sebagai WZ Satu Bhd) yang merupakan perusahaan asal Malaysia.

Adapun lingkup MoU yang dikerjasamakan ialah pengembangan pabrik pembuatan sel baterai dan Battery Energy Storage System (BESS). 

Kerja sama ini diharapkan bisa saling melengkapi dan memberi nilai lebih untuk kesiapan Industri Baterai di Indonesia.

Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia pada Senin (09/01), di Istana Kepresidenan Bogor juga mengatakan besarnya nilai Malaysia bagi Indonesia.

“Malaysia bukan saja negara tetangga dekat Indonesia, tetapi kita juga merupakan bangsa serumpun dan memiliki hubungan yang sangat kokoh," ujar Presiden Jokowi

Hubungan baik antarnegara inilah yang pada akhirnya juga menghasilkan MoU antara IBC dengan Citaglobal.

IBC adalah anak perusahaan BUMN, yang didirikan oleh empat BUMN Indonesia; ANTAM, MIND ID, PERTAMINA, dan PLN.

Perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta dengan visi memaksimalkan sumber daya alam Indonesia melalui pengembangan kendaraan listrik baterai dan ekosistem industri baterai di Indonesia.

Penandatanganan MOU ini dilakukan pada Minggu (08/12) di Jakarta antara Executive Chairman & President Citaglobal, Tan Sri Dato' Sri (Dr.) Mohamad Norza Zakaria dan Presiden Direktur IBC, Toto Nugroho.

Acara ini disaksikan oleh Perdana Menteri Malaysia, YAB Dato' Seri Anwar Ibrahim, yang melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia sejak diangkat sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Pada prinsipnya terdapat tiga poin utama kolaborasi yang tertuang di dalam MoU tersebut, yaitu pengembangan, desain, dan pembangunan fasilitas manufaktur turnkey terintegrasi untuk sel baterai, modul, dan kemasan.

Kedua, pengembangan solusi terintegrasi BESS. Ketiga, transfer teknologi dan pengetahuan terkait untuk pengembangan pabrik baterai dan BESS. 

MIND ID sangat mendukung pelaksanaan MoU ini, karena sangat baik bagi kedua pihak, yang memiliki rencana strategis dan fokus untuk mempercepat tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai, serta sebagai bentuk percepatan transisi ke energi terbarukan yang rendah emisi. 

“Saya bangga, karena IBC bisa menjalin kerjasama dengan perusahaan luar negeri yang sudah memiliki reputasi baik, artinya produk baterai buatan dalam Negeri ini akan Go Internasional, sekaligus mampu menjawab apa yang ditugaskan Presiden RI, yaitu untuk mengembangkan produk Hilirisasi,” ujar Dany Amrul Ichdan selaku Komisaris Utama IBC yang juga Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID.

Saat ini, pasar global untuk kendaraan listrik terus tumbuh hingga 21,7% pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan.

Di samping itu, baterai merupakan salah satu komponen biaya utama untuk kendaraan listrik, yang memiliki porsi mencapai sekitar 35% dari total biaya pada saat ini.

Oleh karena itu, baterai menjadi komponen kunci dalam industri kendaraan listrik, terutama pada bagian kapasitas penyimpanan.

"Meningkatkan kapasitas penyimpanan baterai menjadi hal yang sangat penting untuk pengembangan energi terbarukan, baik di Malaysia maupun di Indonesia. Komisi Energi Malaysia telah berkomitmen untuk mengadopsi teknologi penyimpanan baterai hingga 500 MW. Dengan lokasi strategis Malaysia untuk potensi tenaga surya yang tinggi, Pemerintah sangat proaktif dalam memilih area yang cocok untuk adopsi tenaga surya, terutama untuk Sistem Penyimpanan Energi Baterai, "kata Ketua Eksekutif & Presiden Citaglobal dan pemegang saham utama Tan Sri Dato' Sri (Dr.) Mohamad Norza Zakaria.

"Kami merasa terhormat dan menantikan kolaborasi yang produktif dan bermanfaat dengan IBC. Kolaborasi lintas negara akan memungkinkan kedua belah pihak untuk memanfaatkan keahlian masing-masing dan mempercepat proses peningkatan sumber daya rendah karbon," tambahnya. 

MoU ini sendiri memiliki jangka waktu satu tahun dan berlaku sejak tanggal penandatanganan.

Kerja sama ini juga sebagai bentuk percepatan kesiapan IBC sebagai pemain kunci industri baterai kendaraan listrik, terutama dari sisi teknologi.

"Kami menyambut Malaysia dan Citaglobal sebagai mitra kami dalam membangun kemampuan kami dan meningkatkan daya saing kami untuk menjadi pemain kunci dalam ekosistem baterai dan kendaraan listrik. Di IBC, misi kami adalah mendukung pertumbuhan kendaraan listrik nasional sehingga kami dapat menjadi basis produksi di ASEAN. Kami berharap dapat bekerja sama dengan berbagai mitra global seperti Citaglobal dalam mencapai tujuan bersama," tambah Presiden Direktur IBC, Toto Nugroho. 

Sebagai informasi, pada Oktober 2022 lalu, Citaglobal telah menandatangani perjanjian kolaborasi dengan Genetec Technology Bhd untuk kolaborasi multi-sudut berbasis luas dan eksklusif serta pengaturan kerja sama strategis sehubungan dengan pengembangan BESS untuk menyimpan dan mengelola kelebihan daya selama pembangkitan energi terbarukan. (flo/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
ibc   baterei   emisi   Jokowi   Malaysia  

Terpopuler