Ibu Ana Curhat ke Gus Muhaimin Perihal Beratnya Pendidikan di Masa Pandemi, Mengharukan

Jumat, 20 Agustus 2021 – 09:22 WIB
Ibu Ana, pegiat literasi desa di Sulawesi Tenggara curhat ke Gus Muhaimin soal beratnya pendidikan di masa pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Ibu Ana saat bersilaturahmi secara virtual, Kamis (19/8/2021). Foto: Tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) berdialog dan bersilaturahmi dengan tokoh dan elemen masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) secara virtual, Kamis (19/8/2021).

Acara ini bertema Road Show Politik Kesejahteraan ‘Gus Muhaimin Mendengar’.

BACA JUGA: Sampaikan Pidato Kebangsaan di CSIS, Gus Muhaimin Sebut 3 Fenomena Besar Abad ke-21

Dalam kesempatan ini, Gus Muhaimin lebih banyak mendengar aspirasi masyarakat Sultra.

Ada praktisi kesehatan, pendidikan, pelaku UMKM, pegiat literasi desa, kepala desa, serta tokoh masyarakat lainnya.

BACA JUGA: Merespons Keluhan Guru Inpassing, Gus Muhaimin: Mereka Ujung Tombak, Harus Diperhatikan

Seorang ibu pegiat literasi desa, Ana, menyampaikan persoalan pendidikan di desa pada masa pandemi.

Sambil tersedak menahan tangis, sang ibu menjelaskan bahwa kondisi pendidikan di desanya pada masa pandemi ini sangat minim dan mengkhawatirkan.

"Pendidikan di Sulawesi Tenggara belum diperhatikan. Saya harap bapak (Gus Muhaimin) jadi ujung tombak untuk Sultra dan Sulawesi, bukan hanya Jawa," pesan Ibu Ana.

Sementara itu, praktisi kesehatan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sultra, dr Wayong menuturkan pandemi Covid-19 membuat semua pihak turut terdampak, tak terkecuali para tanaga kesehatan.

“Covid-19 di Sultra meningkat. Kami dari Aliansi Profesi dan Faskes meminta pada Presiden untuk membuat platform penanganan Covid-19 terpusat. Menyusun kebijakan penanganan pandemi sesuai standar global, mempercepat capaian target vaksinasi, dan meningkatkan 3T," kata dia.

Wayong mengatakan Pemerintah harus meningkatkan kapasitas laboratorium di daerah, khususnya Sultra.

Hera, pegiat UMKM Sultra juga mengaku turut terdampak Covid-19. Usahanya mandek sementara ia mempunyai cicilan ke bank yang harus dibayar rutin setiap bulan.

“Bantuan yang sering dijanjikan banyak yang tidak dapat. Padahal UMKM rata-rata mempunyai utang (ke bank). Saya kira ke depan UMKM benar-benar diperhatikan hingga ke daerah karena tidak semua bantuan, UMKM menerima,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu kepala desa di Sultra, Lukman Tumareno menyampaikan susahnya pupuk yang bisa diakses di desanya.

“Desa kami salah satu penyedia sayur mayur di Sultra, namun akses pupuk sangat susah.”

Namun, kata dia, beruntung pemerintah menyalurkan dana desa, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa, dan Program Padat Karya Tunai.

“Meskipun masih kecil tapi dapat membantu terutama di masa pandemi ini,” ungkapnya.

Mendengar aspirasi dari perwakilan masyarakat Sultra tersebut, Gus Muhaimin mengaku siap memperjuangkan ke pihak terkait baik eksekutif maupun legislatif.

“Saya siap memperjuangkan dan memberikan solusi terkait problem kesehatan, pendidikan, UMKM hingga persoalan di desa-desa. Terima kasih atas aspirasi yang telah disampaikan,” kata Gus Muhaimin.

Terakhir, Ketua Tim Pengawas Penanganan Bencana Covid-19 DPR RI itu mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) dan mengikuti vaksinasi Covid-19.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler