jpnn.com, JEMBER - Seorang ibu berinisial KK warga Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang diduga mengalami gangguan jiwa membunuh dua anak kandungnya, Sabtu (17/6).
Korban anak pertama LA berusia 7 tahun dan anak ketiga AV berusia 8 bulan.
BACA JUGA: TNI-Polri Gerebek Markas KKB, Lihat Tuh
Sedangkan anak kedua berinisial RZ berusia 6 tahun yang juga berada di dalam satu rumah tersebut selamat.
Seusai menghabisi nyawa dua anaknya, KK bunuh diri.
BACA JUGA: Nafsu Terapis SPA Melihat Anak Perempuan WN Australia Tak Bisa Dibendung
Kapolres Jember AKBP M. Nurhidayat mengatakan KK yang membunuh kedua anak kandungnya dan bunuh diri diduga mengalami depresi berat.
"KK ditemukan meninggal dalam kondisi menggantung di kusen pintu kamar, sedangkan dua anaknya terlentang di kasur dalam keadaan tak bernyawa, namun ada bekas jeratan pada leher anak pertama dan bekas pukulan benda tumpul pada anak ketiga, serta luka lebam pada bagian punggung luar," katanya.
BACA JUGA: AKBP Aszhari Kurniawan: Tembak di Tempat Gerombolan Bermotor Membuat Onar
Si ayah yang pulang bekerja setelah berjualan kaget mendapati istri dan kedua anaknya meninggal dunia dengan tragis, namun di dalam rumah tersebut terdapat anaknya yang masih selamat.
Sementara itu, Dinas Sosial Kabupaten Jember akan memberikan pendampingan secara intensif untuk pemulihan trauma terhadap anak yang ibunya bunuh diri setelah membunuh kedua anak kandungnya.
"Petugas akan memberikan pendampingan untuk membantu menyembuhkan trauma yang dialami RZ agar psikologisnya kembali stabil," kata Kepala Dinas Sosial Jember Akhmad Helmi Luqman saat dikonfirmasi melalui telepon di Jember, Minggu.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak keluarganya untuk menentukan hak asuh RZ karena sehari-harinya ayahnya bekerja mencari nafkah sejak pagi hingga malam hari.
"Kami akan mengawal untuk memastikan bahwa hak asuhnya jatuh pada orang yang tepat agar RZ mendapat kehidupan yang lebih baik ke depannya, namun saat ini pemulihan trauma akan dilakukan secara intensif," tuturnya.
Dia menjelaskan Dinsos juga siap melakukan intervensi dan mengambil alih hak asuhnya apabila diperlukan nantinya dan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk menjamin agar kebutuhan primer anak tersebut bisa tercukupi dengan baik, termasuk pendidikannya. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tangkap 24 Remaja yang Sedang Saling Bunuh di Tengah Jalan
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti