jpnn.com - KEEROM - Kasus Pembunuhan sadis kembali terjadi di Kabupaten Keerom, Papua. Kali ini menimpa seorang ibu rumah tangga Catur Widiastuti (35) yang sedang dalam keadaan hamil tiga bulan.
Korban tewas ditempat setelah dibacok oleh Hilarius Gombo(40) dengan menggunakan kampak, tepat di bagian leher sehingga leher dari korban nyaris putus.
BACA JUGA: Spesialis Bobol Jendela, Tertangkap Masih Sempat tak Mengaku
Saat menebas leher IRT itu, Hilarius Gombo sedang dalam keadaan mabuk. Kasus tersebut terjadi di arso 1 Kampung Sanggaria Kabupaten Keerom Sabtu (6/9) pagi pukul 7.30 Wit.
Kapolres Keerom AKBP.Pasero,SH,MH saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus pembunuhan tersebut.
BACA JUGA: Guru SMP Ngaku Cabuli Muridnya Berulang Kali
Kejadian bermula saat korban pada saat itu sedang menyapu halaman rumahnya yang berhadapan dengan rumah korban di Arso 1 Kampung Sanggaria Kabupaten Keerom.
Saat melihat korban menyapu halaman, pelaku yang dalam keadaan mabuk datang dan langsung membacok korban dengan menggunakan kampak tepat di leher hingga hampir putus dan langsung meninggal dunia di tempat.
"Jadi setelah membacok korban pelaku langsung menyerahkan diri ke polres Keerom untuk diamankan dan beserta dengan barang bukti , sehingga pelaku sudah langsung kami tahan," ungkapnya kepada Cenderawasih Pos (Grup JPNN) saat ditemui di Arso 1 .
BACA JUGA: Basri Tewas dengan Tubuh Terkoyak Disambar Gerinda
Setelah itu warga mulai berkumpul, datang ke Polres Keerom dengan mambawa alat tajam meminta kapada pihak kepolisian untuk mengeluarkan pelaku agar bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan warga.
Namun pihak polres Keerom tidak memenuhi permintaan masyarakat untuk mengeluarkan pelaku sehingga warga mulai mengamuk dan membakar 21 rumah dari masyarakat pegunungan yang memang sudah kosong karena merasa terancam.
Warga yang mengamuk terus melakukan membakaran terhadap rumah pelaku dan rumah masyarakat yang ada pinggir jalan. Polres Keerom yang menerjunkan 2/3 kekuatannya tidak mampu menenangkan emosi warga yang sangat geram dengan tindakan pelaku.
"Jadi untuk mengantisipasi tindakan warga berlanjut kami sudah meminta bantuan dari Brimob Polda Papua 3 truk yang dibantu Satgas Pamtas 2 truk yang bertugas di Keerom agar bisa mengendalikan situasi yang sempat memanas," katanya.
Lantauan Cenderawasih Pos, warga terus melakukan penjagaan ketat terhadap tempat - tempat dianggap rawan, dengan membagi dalam beberapa kelompok.
Namun situasi sampai dengan malam hari mulai kondusif dan aparat keamanan gabungan TNI/Polri masih terlihat melakukan penjagaan, mengantisipasi serangan balik masyarakat. (jo/wen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IRT Tewas Dikapak hingga Leher Nyaris Putus
Redaktur : Tim Redaksi