Ibu Hamil Harus Memerhatikan Berat Badan untuk Kesehatan Janin, Begini Caranya

Selasa, 06 April 2021 – 16:14 WIB
Ilustrasi logo seseorang hamil. Foto: Antara

jpnn.com - Kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh pada pertumbuhan janin yang dikandungnya.

Asupan makanan sangat berpengaruh pada ibu dan janin. Sang ibu juga harus memantau pertumbuhan janin dalam kandungan lewat kenaikan berat badan selain melihat kalendar kelahiran.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Saldo di Rekening Anda Hilang? Jokowi Langsung Keluarkan Perintah Khusus

Kenaikan berat badan ibu hamil bisa menggambarkan pertumbuhan janin. Lantas, bagaimana jika ibu hamil susah naik berat badan? Apakah hal ini termasuk masalah serius?

Berat Badan Ideal saat Hamil

BACA JUGA: 6 Buah yang Baik Dikonsumsi Ibu Hamil untuk Tumbuh Kembang Janin

Sebelum mengetahui penyebab berat badan ibu hamil sulit untuk naik, perlu diketahui dahulu berat bayi ketika lahir.

Berat badan lahir janin normalnya adalah 2,5-3,5 kg. Lalu, berapa normalnya berat badan ibu hamil? kenaikan berat badan ideal bagi ibu hamil bisa dibagi dengan berat badan ibu sebelum hamil.

BACA JUGA: Pakar Belum Anjurkan Ibu Hamil untuk Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Alasannya...

Berikut penjelasannya:

1. Berat badan kurang (IMT dibawah 18,5), kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah sebanyak 13-18 kg.

2. Berat badan ideal (IMT 18,5 sampai 24,9), kenaikan berat badan yang disarankan adalah sebanyak 11-16 kg.

3.  Berat badan berlebih (IMT 25-29,9) dan obesitas (IMT>30), kenaikan berat badan dibatasi, yaitu 7-11 kg dan 5-9 kg secara berurutan. Kenaikan berat badan di atas perlu diperhatikan sebagai indeks untuk menentukan status gizi pada ibu hamil dan pertumbuhan janin.
Perincian mengenai tujuan tersebarnya kenaikan berat badan yang baik untuk bayi dan sang ibu adalah sebagai berikut:

4. Payudara 0,5-1,4 kg.

5. Rahim 0,9 kg.

6.  Plasenta 0,7 kg.

7.  Cairan ketuban (amnion) 0,9 kg.

8.  Volume darah 1,4-1,8 kg.

9. Volume cairan tubuh 0,9-1,4 kg.

10 Cadangan lemak 2,7-3,6 kg.

11.  Bayi 3-3,6 kg.

Secara umum, kenaikan berat badan setiap ibu hamil tidak akan sama. Perubahan berat badan baru akan terlihat pada trimester tiga.

Namun, kenaikan berat badan yang baik bagi ibu hamil adalah secara perlahan, tidak melonjak.

Kenaikan berat badan yang normal ini bisa membantu Anda terhindar dari komplikasi, seperti wasir, stretch marks, varises, nyeri punggung, sesak napas, dan lemah.

Alasan Berat Badan Ibu Hamil Sulit Naik

Ada sebagian ibu hamil yang susah naik berat badan. Lantas, apa yang menjadi pemicu kondisi ini?

Ternyata morning sickness berpengaruh terhadap kondisi ibu hamil sulit naik berat badan. Mual dan muntah yang terjadi di pagi hari adalah salah satu gejala dari morning sickness.

Umumnya, gejala ini terjadi pada trimester pertama saja, lalu akan membaik pada trimester kedua dan ketiga.

Jika sudah ekstrem, ibu hamil bisa mengalami hiperemesis gravidarum, yakni morning sickness yang sampai mengakibatkan dehidrasi, gangguan elektrolit dan keton dalam darah, serta penurunan berat badan yang signifikan.

Pada kondisi ini, ibu hamil memerlukan pengobatan, bahkan bisa saja memerlukan perawatan akibat dehidrasi yang dialami.

Apabila berat badan ibu hamil susah naik selama kehamilan, ada berbagai komplikasi yang dapat mengancam, seperti berat badan lahir bayi rendah atau kelahiran prematur.

Kondisi ini dipicu oleh kurangnya asupan nutrisi pada janin dalam kandungan. Karenanya, kenaikan berat badan ibu hamil perlu diperhatikan.

Cara Atasi Ibu Hamil Sulit Naik Berat Badan

Terdapat beberapa cara untuk mengatasi ibu hamil yang kesulitan meningkatkan berat badan.

Salah satunya dengan menambah jumlah kalori yang masuk dari sebelumnya.

Pada awal kehamilan, kalori memang tidak terlalu penting untuk ditambah. Namun, memasuki trimester kedua dan ketiga, ibu hamil perlu setidaknya menambah sebanyak sebanyak 300-350 kalori dan 500 kalori secara berurutan. Jadi, pastikan untuk memenuhi kebutuhan kalori harian ini, ya!

Kenaikan berat badan ibu hamil penting untuk diperhatikan. Perbanyaklah konsumsi makanan besar, seperti nasi, daging, buah-buahan, dan sayuran.

Mengenai kebutuhan nutrisi selama kehamilan, bisa berkonsultasi kepada dokter. Konsultasi dokter online bisa menjadi alternatif yang lebih praktis. (flo/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler