"Bukti epidemiologis menunjukkan bahwa paparan ibu merokok selama masa kehamilan awal janin meningkatkan risiko mengi dan asma masa kanak-kanak," kata ketua peneliti Asa Neuman. MD, dari Institute of Environmental Medicine di Karolinska Institutet di Stockholm, Swedia seperti dilansir sciencedaily (17/8).
Dijelaskannya, hasil kajian para ilmuwan menemukan, ibu perokok selama kehamilan berhubungan dengan resiko penyakit mengi dan asma pada anak-anak prasekolah. Kesimpulan tersebut didapat setelah melakukan studi dan analisis atas delapan kelompok kelahiran dengan data lebih dari 21.000 anak-anak, termasuk 735 anak-anak yang terkena paparan ibu merokok hanya selama kehamilan.
"Anak-anak ini mengalami peningkatan risiko mengi dan asma pada usia prasekolah. Selain itu, kemungkinan munculnya mengi dan asma meningkat dalam pola dosis-respon yang signifikan dalam kaitannya dengan konsumsi rokok ibu selama trimester pertama," tambahnya.
Delapan kelompok kelahiran Eropa termasuk dalam studi ini termasuk total 21.600 anak. Paparan informasi gejala mengi dan asma tersebut berasal dari kuesioner orangtua.
"Hasil ini juga menunjukkan efek berbahaya dari merokok ibu pada sistem pernapasan janin mulai awal kehamilan, mungkin sebelum wanita bahkan mengetahui bahwa dia hamil," lanjutnya.
Meski penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, karena penggunaan kuesioner orangtua untuk mendapatkan eksposur dan informasi hasil. Namun, remaja dan perempuan muda harus didorong untuk berhenti merokok sebelum hamil. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jus Buah Meningkatkan Kesembuhan Pasien Kanker
Redaktur : Tim Redaksi