jpnn.com - jpnn.com - R br M, 48, ibu kandung Bunga, 14, korban pencabulan yang menghebohkan warga Tapanuli Tengah, Sumut, beberapa kali jatuh pingsan.
Itu setelah mengetahui bahwa pelaku yang menghamili putrinya tak lain adalah abangnya sendiri RAA, 36.
BACA JUGA: Keterlaluan! Abang Cabuli Adiknya hingga Rusak Begini
Yang bikin miris kelaukaun bejat RAA itu sudah berlangsung bertahun-tahun hingga akhirnya siswi SMP itu hamil 6,5 bulan.
R br M menceritakan, RAA adalah tauke sawit di Kecamatan Kolang, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut. Dan, Bunga selama ini tinggal bersama abangnya itu.
BACA JUGA: Pura-Pura Datang Tausiah, Ternyata Cabuli Bini Orang
Diketahui, RAA dan Bunga adalah kakak-beradik satu garis keturunan kakek.
“Awalya ada surat teguran dari sekolah yang mempertanyakan kenapa Bunga tidak masuk sekolah. Surat tersebut sampai ke saya, selama ini Bunga dari SD hingga kelas 3 SMP tinggal di rumah RAA,” ujar R br M di rumahnya di Kecamatan Kolang seperti diberitakan New Tapanuli (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Dukun Kampung Minta si Gadis Tidur di Sampingnya
Setelah menerima surat itu, orang tua Bunga SH dan R br M sepakat mempertanyakan hal itu langsung kepada Bunga. Dan, pada Kamis (9/2) sore, R br M mendatangi bunga dan bertanya kenapa dia tidak masuk sekolah.
Namun, saat itu Bunga tidak mau cerita karena ada keluarga RAA (dari pihak istri) mengelilinginya. Dan, setelah malam tiba, barulah bunga mengajak ibunya ke kamar dan menceritakan sejujurnya.
Bahwa dia sudah berbadan dua dan usia kandunganya 6,5 bulan. Betapa kagetnya R br M, mendengar pahitnya kenyataan itu, hingga ia pingsan.
Setelah sadar beberapa saat kemudian, R br M kemudian bertanya siapa yang melakukan itu.
R br M pun kembali pingsan begitu mendengar bahwa RAA yang telah melakukannya. Tanpa sepatah kata, R br M langsung membawa Bunga pergi dari rumah tersebut, pulang ke rumah mereka. R br M pun langsung memberitahukan hal ini kepada kakaknya, R br S (istri abang suaminya).
Baca juga: Keterlaluan! Abang Cabuli Adiknya hingga Rusak Begini
Dan, tak berapa lama, mereka (Bunga, R br M kakaknya R br S) pergi ke rumah salah satu putrinya untuk berunding.
Dan, saat berbincang kakaknya RAA pun datang ke rumah itu, dan menanyakan siapa sebenarnya yang menghamili Bunga.
Mereka pun langsung memberitahu.
“Sudahlah. Yang menghamili Bunga itu adalah adikmu, RAA,” ujar ibu Senja mengulangi perkataannya saat kepada kakak RAA.
Kakak RAA pingsan. Begitu sadar, dia menangis dan seperti kesurupan.
“Sudah dimakan satu darahnya. Rusaklah sudah,” ujar R br M lagi menirukan perkataan kakak RAA saat itu.
“Dan, masih banyak lagi yang diucapkannya,” ujar ibu Bunga lagi.
Namun, kakak RAA kemudian meminta kepada pihak keluarga Bunga agar masalah ini tidak dibawa ke polisi. Selanjutnya, kakak RAA pergi dari rumah itu.
Br S menambahkan, kabar ini pun langsung merebak di masyarakat hingga menimbulkan emosi di tengah-tengah warga. Bahkan, warga yang sudah tersulut emosi, terutama teman semarga korban, ingin membakar rumah RAA.
Dan, untuk meredakan emosi warga, pihak keluarga Senja sepakat untuk mengadukan hal ini ke Polsek Kolang.
Pada Jumat (10/2) sekira pukul 23.00 WIB, didampingi warga, mereka akhirnya membuat laporan. (jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Kuat Bayar âTilangâ, ABG Lugu Dibawa ke Semak-Semak
Redaktur & Reporter : Budi