Ibu Kandung Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan

Sabtu, 29 Desember 2012 – 07:23 WIB
TASIK – Janda kalap, Am (40) yang membunuh anak kandungnya blak-blakan kepada wartawan Jumat (28/12). Perempuan yang kini mendekam di sel Polres Tasikmalaya ini mengaku sempat meminta maaf kepada bayi perempuan jelang pembunuh pada Rabu (26/12).
 
Am saat itu mengaku kalap. Dia panik, karena bayi yang dilahirkan --di rumahnya itu-- bukan hasil hubungan pernikahan. Am tak ingin menanggung malu. Apalagi dia pun juga orang tak mampu. Dia tidak berencana membunuh bayi anak ke empatnya --hasil hubungan terlarangnya dengan Dn (42).

Setelah meminta maaf kepada anaknya itu, Am membekap mulut dan hidung anaknya dengan kain sarung. Pembunuhan itu dilakukannya di rumahnya di Kampung Baros Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya.

Saat membunuh sang bayi, di dalam rumah Am ada anaknya berusia lima tahun yang tuna rungu. Namun, sang anak tidak mengetahui perbuatan ibunya. Dia saat itu tengah tertidur pulas. ”Saya menguburnya (bayi) di pekarangan rumah,” kata dia yang  menjanda sekitar satu tahun akibat perceraian.

Awalnya, kata Am, saat dia mengandung, Dn seorang duda satu anak akan menikahinya. Namun selama dia mengandung, Dn sulit dihubungi. Hape dengan nomor hape yang kerap dipakai komunikasi mereka –saat pacaran-- tidak aktif. ” (Saya) tidak merencanakan membunuh, tapi karena saya panik dan kalap,” jelas dia.

Dia mengenang pertemuannya dengan Dn. Awalnya ada SMS nyasar sekitar Agustus 2012. Am yang saat itu bekerja di Bogor sebagai pembantu berkomunikasi dengan Dn. Ampun jatuh cinta. Rasanya simpatik Am kepada Dn kian menjadi kala dia pulang dari Bogor ke Tasik, Dn menjemputnya di Terminal Indihiang, Kota Tasikmalaya.

Kemudian hubungan janda dan duda itu “kian serius.” Bahkan saking percayanya kepada Dn, Am pernah meminjamkan uang Rp 300 ribu kepada Dn. Padahal uang itu hasil jerih payahnya menjadi pembantu. ”Saya terbujuk oleh rayuan Dn yang mau menikahi saya. Tetapi hingga saat ini Dn juga tidak ada. Dia menghilang dan saat dihubungi juga tidak ada,” aku perempuan berwajah tirus itu.

Kian hari hubungannya kian dekat. Mereka pun terbuai. Mabuk cinta. Bertempat di perkebunan, Am dan Dn berhubungan badan hingga sang janda berbadan dua.
”Saya pasrah. Nasi sudah menjadi bubur. Saya menyesal,” ujarnya saat ditanya soal ancaman hukuman akibat membunuh anak kandungnya.

Adapun bayi perempuan yang tewas dibunuh Am sempat dibawa anjing liar ke Kampung Baros Desa Cikalong sebelum ditemukan warga. Kasatreskrim Polres Tasikmalaya AKP Condro Sasongko SH SIK kepada wartawan di kantornya kemarin (28/12) mengatakan Am membunuh bayi yang dilahirkan janda itu pada Rabu (26/12) sekitar pukul 05.00.

Am kemudian menguburkan anak ke empatnya itu di pekarangan rumahnya. Lalu jenazah bayinya ditemukan warga setempat setelah melihat seekor anjing membawa kantong kresek berbercak darah. Warga yang melihat itu langsung melaporkan ke RT selanjutnya ke Polsek Sodonghilir.

”Saksi melihat seekor anjing yang mencakar-cakar kantong plastik warna hitam yang berisikan kain yang berlumuran darah,” jelas dia.

Setelah ditemukan jenazah bayi perempuan sekitar pukul 15.00, kata dia, kepolisian langsung menyisir dan mencari perempuan yang baru lahir di Kampung Baros itu. Setelah menemukan Am yang nampak dari ciri-ciri fisiknya seperti yang baru sudah melahirkan, Am langsung dibawa ke Puskesmas setempat. Akhirnya setelah diperiksa Am memang baru melahirkan dan Am mengakui perbuatannya yang sudah membunuh anak perempuannya itu. ”Barang bukti yang diamankan adalah kain sarung warna putih dan visum et repertum,” papar dia.

Berdasarkan hasil penyelidikan, kata dia, bayi yang dilahirkan janda tersebut adalah hasil hubungan gelap dengan pria berinisial Dn. Mereka melakukan hubungan intim di luar nikah sekitar tiga kali.

Salah satu tempatnya di daerah perkebunan yang dirindangi pepohonan besar. Am nekad membunuh anaknya sendiri karena tidak mau menanggung malu dari pandangan masyarakat setempat. ”Am dijerat pasal 341 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara,” kata dia. (snd)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluar dari Bank, Uang Rp 800 juta Melayang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler