jpnn.com - TANGERANG - Anak-anak muda sebenarnya tidak apatis dengan partai politik. Mereka hanya masa bodoh terhadap kondisi yang terjadi, di mana terkesan partai politik hanya mementingkan kelompoknya dan bahkan hanya memperkaya diri sendiri dengan melakukan korupsi.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengatakan demikian, karena terbukti ketika mereka hadir banyak anak-anak muda yang tertarik untuk bergabung.
BACA JUGA: Lebaran 2016, KAI Diminta Ulangi Kesuksesan Tahun Lalu
"Ketika kami tawarkan sesuatu yang baru, sebagai obat dari yang terjadi selama ini, mereka mau aktif," ujar Grace, Sabtu (28/5).
Bahkan menurut Grace, anak-anak muda yang bergabung tak hanya sekadar aktif. Mereka bahkan bersedia berkorban. Mulai dari waktu hingga materi. Seperti pengurus-pengurus di tingkat kecamatan, mengorbankan rumah kediamannya dijadikan sebagai kantor tanpa bayaran sepeser pun.
BACA JUGA: DPD PDIP DKI Gelar Banteng Music Festival 2016
"Kami buat sitem yang terbuka, termasuk soal pendanaan partai untuk kebutuhan kantor. Karena kami meyakini, politik yang baik itu mengutamakan partisipasi," ujar wanita yang oleh anggotanya akrab disapa Sist Ketum ini.
Saat ditanya apakah dirinya tak khawatir PSI diisi oleh pengurus-pengurus yang belum berpengalaman, Grace mengaku hal tersebut merupakan pilihan yang harus diambil. Karena pengalaman sebenarnya bisa dicari. Demikian juga kemampuan, dapat dibentuk dengan pembekalan-pembekalan dan saling belajar satu dengan yang lain.
BACA JUGA: Kolinlamil Laksanakan Pembersihan Laut Bersama Unsur Maritim
"Pengalaman bisa dicari, tapi kami tak tahu bagaimana merubah orang yang mentalnya keburu rusak. Jadi kami lebih memilih yang tak punya pengalaman, tapi mentalnya belum rusak," ujarnya.
Grace yakin PSI akan menjadi pemenang pemilu 2019, kalau seluruh pengurus dapat benar-benar bekerja keras dan konsisten menjalankan visi misi yang ada. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Bersyukur, Ormas Gelar Apel
Redaktur : Tim Redaksi