jpnn.com, MEDAN - Seorang perempuan bernama Indri Agnes S, 28, sambil menangis tersedu-sedu mendatangi kantor Polrestabes Medan di Jalan HM Said, Kamis (19/4).
Warga Jalan Garu III Medan, itu ingin melaporkan aksi penganiayaan yang dilakukan ayahnya, BS, 55, hingga menyebabkan ibunya Kristina H, 55, meninggal dunia.
BACA JUGA: Bripda R Masuk Rumah Sakit Lantaran Dianiaya Pimpinannya
Ironisnya, saat mengadu, jenazah sang ibu hendak dibawa pihak keluarga dan selanjutnya dikebumikan di Samosir.
“Ibu saya meninggal tadi pagi (Kamis, 19/4/2018) pukul 05.00 WIB di Rumah Sakit Royal Prima,” katanya kepada awak media.
BACA JUGA: Kasihan, Payudara Mahasiswi Ini Ditinju Pacar hingga Begini
Awalnya, Agnes yang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara ini tak menaruh curiga dengan kematian ibunya yang memang sudah sakit-sakitan.
Tapi dalam kedukaan, seketika dia ingat perlakuan ayahnya yang kerap menyiksa ibunya.
BACA JUGA: Berita Terbaru Eks Pemain Timnas yang Coba Perkosa Gadis Itu
“Sebelum dibawa ke rumah sakit ibu saya bertengkar dengan bapak. Dipukulinya ibu dan sudah sering. Bahkan, 20 tahun hidupnya selalu disiksa bapak saya,” aku Agnes.
Tak terima, dia didampingi keluarganya lalu mendatangi Polrestabes Medan untuk membuat laporan.
“Tolonglah pak laporan saya diterima, mau dibawa jenazahnya jam 10 malam ini, gimana itu pak,” harapnya.
Sementara, petugas SPKT Polrestabes Medan yang menerima laporan korban meminta agar pihak keluarga berembuk untuk nantinya dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara.
“Kalau mau pihak keluarga kita autopsi dulu untuk mengetahui penyebab kematiannya, tapi berembuk dululah pihak keluarga,” ujar petugas. (fir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Minta Pengeroyok Bripka Eric Segera Menyerahkan Diri
Redaktur & Reporter : Budi