jpnn.com, SEMARANG - Warga di kawasan Pasar Peterongan, Kota Semarang, dikejutkan dengan kebakaran sebuah rumah bertingkat di Jalan Peterongan Tengah Gang 2, menjelang salat Id.
Kebakaran Minggu dini hari itu menelan nyawa Rina Riyani, 35.
BACA JUGA: Kebakaran, Suami Tembus Api Demi Selamatkan Tabungan Biaya Persalinan Istri
Dia tewas mengenaskan di kamarnya yang terletak di lantai 2 rumah tersebut.
Korban meninggalkan satu anak berusia 4 tahun.
BACA JUGA: Suami Menikah Lagi, Warsini Bakar Rumah Sendiri
Kebakaran diduga akibat korsleting listrik pada salah satu kamar di rumah milik Suyati tersebut.
Pada saat itu, seluruh penghuni rumah sedang tidur sehingga tidak menyadari adanya api.
"Saya tidur di lantai 1. Tahunya itu api sudah besar dan saya langsung menyelamatkan diri.
Kakak saya di atas sudah enggak bisa karena api sudah besar," ungkap adik korban, Yesy, 29, yang lolos dari kebakaran tersebut.
Api membakar rumah sekitar pukul 02.00. Seisi rumah saat itu sedang lelap dibuai mimpi.
Saksi kejadian, Katimin, 60, pada pukul 02.30 terbangun lantaran mencium bau asap.
Kemudian, dia keluar dari kamar dan melihat api sudah membesar dari ujung lorong.
Katimin langsung berteriak untuk membangunkan Suyati, 62, dan Rina Riyani yang tidur di lantai 2 .
Suyati yang tidur di kamar dekat tangga bisa keluar dengan selamat dari rumah yang saat itu sudah terbakar hebat.
Nahas bagi Ina -sapaan akrab Rani Riyani- yang tidak sempat keluar dari kamarnya yang telah dikepung si jago merah.
"Saya bangun waktu api sudah besar. Saya sempat bingung cari kakak saya. Apa dia sudah keluar menyelamatkan diri atau belum, waktu itu saya enggak tahu," ujarnya kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Dari keterangan saksi, kebakaran berasal dari kamar kosong di bagian paling belakang rumah.
Diduga, kebakaran itu terjadi akibat korsleting listrik yang percikannya mengenai perabot rumah yang bermateri kayu.
Api dengan cepat membesar dan melalap separo lantai 2. Tak ayal, Ina pun tewas terpanggang di dalam kamarnya.
"Tidak ada teriakan. Saya sudah pasrah enggak bisa nolong dia (Rina Riyani)," terang Yesi yang saat itu masih shock.
Kasi Operasional Dinas Pemadam kebakaran Kota Semarang Suwarto mengatakan, 12 unit mobil damkar dikerahkan untuk memadamkan api.
Jumlah tersebut disiagakan untuk antisipasi apabila api merajalela.
"Sebanyak 12 unit dari Pos Tugu, Gunungpati, Banyumanik, Genuk, Plamongan, termasuk dari kantor pusat di Jalan Madukoro, saya tugaskan ke sana. Tapi, yang bisa masuk dekat lokasi hanya dua. Itu saja kanan kirinya mentok," bebernya.
Lokasi kebakaran yang persis di belakang pasar menyulitkan mobil damkar untuk mendekat ke lokasi kebakaran.
Akibatnya, hanya dua mobil yang masuk. Sisanya stand by di sekitar lokasi untuk menyuplai air.
Hingga berita ini diturunkan, Kapolsek Semarang Selatan Kompol Dedy Mulyadi belum dapat memastikan penyebab kebakaran yang menewaskan Rina tersebut. (tsa/c6/ami/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia