jpnn.com, TAPTENG - Derman Jaya Zendrato nekat menembus api yang membakar rumahnya untuk menyelamatkan tabungan untuk biaya persalinan istri.
Malang, tabungan tak bisa diselamatkan, malah sebagian badannya terbakar.
BACA JUGA: Usai Bunuh Anak Angkat, Pria Ini Juga Habisi Menantu yang Sedang Hamil
Kebakaran yang menimpa rumah Derman Jaya dan 10 rumah di Lingkungan III, Kelurahan Hajoran Indah, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng), itu terjadi, Kamis (22/6).
Api yang muncul pukul 09.15 WIB dan padam pukul 10.30 WIB, mengakibatkan 8 unit rumah yang terbuat dari papan rata dengan tanah, sementara 3 unit rumah mengalami rusak berat.
BACA JUGA: Beginilah Kondisi Pekerja Proyek Dilindas Alat Berat Itu, Duh Gusti...
Kepada New Tapanuli (Jawa Pos Group), Derman mengatakan saat itu dia sedang di rumah bersama istri dan kedua anaknya. Namun, tiba-tiba kebakaran terjadi dan dia menyelamatkan istrinya yang tengah hamil dan dua anaknya.
“Saya tadi berada di rumah. Kami berempat, aku, istriku dan anak-anak dua orang. Yah, gimanalah. Penyesalan tidak ada artinya lagi. Rumah kita sudah rata dengan tanah. Kita pasrah saja. Mau gimana lagilah,” ungkap Derman.
BACA JUGA: Miris, Diduga Inilah Penyebab Putri Mantan Wali Kota Ini Nekat Mencuri
Dia mengatakan, begitu menyelamatkan istri dan anak-anaknya, dia berusaha menyelamatkan tabungannya dengan menembus api. Dikatakan, tabungan itu untuk persiapan persalinan istrinya yang akan melahirkan anak ketiganya.
Namun, walau rela menahan sakit di sekujur tubuhnya yang terkena kobaran api, tak satu pun berhasil ia bawa keluar.
“Saya butuh persiapan karena istri sedang hamil. Saya sudah menyiapkan jauh hari untuk menabung. Akhirnya itu pun lenyap dalam sekejap mata,” ucapnya sembari meringis kesakitan.
Dikatakan, dia sehari-hari sebagai tukang becak dengan penghasilan pas-pasan. Apalagi jika terang bulan, nelayan tak ada yang melaut hingga omzetnya berkurang. Sebab, biasanya ia sering mengantarkan minyak untuk para nelayan yang hendak melaut.
“Pekerjaan saya sebagai tukang becak, penghasilan saya juga tak menentu, mau dapat Rp50 ribu dan paling besar Rp100 ribu per hari. Kadang kalau terang bulan tak ada yang jalan karena penghasilan kami tergantung dari ikan dan minyak, karena saya kadang disuruh ambil minyak. Jadi kalau terang bulan, nelayan di sini tak melaut. Pendapatan saya pun berkurang,” ungkapnya.
Korban lainnya, Sema Darman Nazaro juga sangat terpukul atas musibah ini.
“Iya, sedih melihat rumah saya terbakar. Apalagi, yang tinggal di rumah tadi istri dan dua anak saya. Kebetulan saya tidak ada di rumah. Saya lagi kerja tadi di bagan pancang. Mendengar rumah saya kebakaran, saya langsung pulang dan rumah saya sudah terbakar, Pak,” ujarnya.
Ia mewakili para korban yang mengalami musibah berharap agar segera mendapat bantuan dari pemerintah agar rumah yang mereka bisa dibangun kembali.
Sementara, menurut warga setempat, api diduga muncul akibat tabung gas elpiji milik warga yang meledak dan dengan cepat api mejalar ke rumah warga lain.
Adapun rumah yang terbakar adalah milik Irfan Pasaribu, Rumah Mandala Bugis, Sema Darman Nazaro, Yutiaro Mendrofa, Derman Jaya Zendrato, Ade Bugis, Odaligo Nazara, sementara 4 unit rumah lainnya di bagian dinding rumah sempat terkena api, yaitu rumah Ambo Irik Bugis, Saftakui Waruwu, Meliandi Waruwu, Aki.
Yosep selaku kepala lingkungan mengatakan, tidak ada korban jiwa padsa kebakaran itu, namun ada beberapa warga yang pingsan.
“Ada delapan rumah yang hangus terbakar dan tiga rumah yang sempat terbakar dirusak agar tidak menjalar ke rumah warga lainnya,” ungkapnya.(di)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengenaskan, Dua Sejoli Korban Bakar Diri Itu Akhirnya Tewas
Redaktur & Reporter : Budi