Ical Bersedia Bertemu, Kubu Akbar Dinilai Sudah Menang

Selasa, 08 Mei 2012 – 16:02 WIB
JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, pertemuan antara Aburizal Bakrie dengan Akbar Tandjung menunjukkan sinyal bahwa kekuatan kedua kubu mulai seimbang.

"Awalnya sebagaimana kita lihat, kubu Ical begitu dominan dalam menentukan siapa bakal calon presiden dari PG. Setelah beberapa 'perlawanan' dari kubu para senior, Ical akhirnya mulai memperhatikan berbagai manuver-manuver para tetua," kata Ray, kepada JPNN, Selasa (8/5).

"Artinya, Ical mulai melunak dan tidak lagi menganggap enteng menuver-manuver tersebut," tambahnya.

Seperti diketahui Ical mengundang Akbar untuk rapat konsultasi malam ini di DPP PG, Slipi Jakarta. Ray menilai, pada tingkat tertentu, pertemuan ini merupakan kemenangan politik kubu Akbar. Tapi tentu pertemuan ini belum akan menghasilkan kesepatakan maksimal. Kedua kubu akan saling tarik menarik.

"Dugaanku pertemuan ini pada akhirnya akan melahirkan pertemuan-pertemuan berikut. Jadi ini pertemuan yang saling menjajakan," ujarnya.

Ray Rangkuti juga menduga, hal yang akan disepakati adalah soal tatacara mengkomunikasikan persaingan internal ini ke luar. Agak tak terlihat besar, payah dan bahkan punya potensi masuknya intervensi kelompok-kelompok lain.

"Saya pikir inilah titik awal mereka. Poin-poin subtansi lain, khususnya mekanisme pencapresan, belum akan dapat diputuskan dengan sekali pertemuan. Butuh dua atau tiga kali lagi. Tentu semua ini, berupa pandangan saya," pungkasnya.

Ketua DPP PG Priyo Budi Santoso, membenarkan nanti malam itu ada rapat konsultasi dan koordinasi antara DPP PG dan Wantim PG. "Sudah tentu Pak Aburizal Bakrie dan Pak Akbar Tandjung akan bertemu karena yang mimpin rapat nanti adalah Ketua Umum Pak Aburizal Bakrie, mengundang dewan pertimbangan lengkap di bawah kepemimpinan Pak Akbar Tandjung," katanya, Selasa (8/5).

"Semua tokoh akan hadir dan kita semua berharap semua bisa dibicarakan dengan baik untuk mengadakan konsolidasi dan pembicaraan dengan lebih tenang, setengah kamar dalam arti tidak untuk publik," tambahnya.

Wakil Ketua DPR itu juga menambahkan, ini adalah langkah biasa yang dilakukan bagi partai politik termasuk Golkar.

"Karena kami biasanya bisa mengelola setiap perbedaan pandangan Insyaallah bisa diselesaikan dengan baik. Mudah-mudahan demikian," pungkas Priyo. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Didakwa Gorok Istri, Perwira Polisi Dituntut Seumur Hidup

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler