JAKARTA--Penunjukkan Luhut Panjaitan yang notabene bukan kader Partai Golkar (PG) sebagai ketua tim sukses Aburizal Bakrie (Ical) sebagai calon presiden (capres) menimbulkan tanda tanya besar.
Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah, mengungkapkan bahwa penunjukan Luhut menjadi pertanda Aburizal masih tidak percaya diri dan tidak percaya kepada PG untuk mendukungnya secara penuh maju sebagai capres pada 2014.
Menurut dia, Ical sudah menyadari bahwa kader-kader Golkar sangat pragmatis dan tidak bisa diandalkan loyalitasnya untuk mendukungnya menjadi capres.
"Dirinya (Ical) sadar diri Golkar tidak bisa diandalkan. Makanya tidak heran dia membentuk tim baru yang benar-benar terdiri dari orang-orang yang bisa diandalkannya," kata Iberamsjah, dihubungi wartawan, Senin (2/1).
Apalagi, kata dia, dengan fakta-fakta sejarah yang terungkap mengenai Ical dan kasus-kasus yang melilitnya seperti Lapindo dan pajak sangat sulit bagi Ical mendapatkan dukungan penuh dari Golkar.
Iberamsjah, juga memertanyakan kapasitas Luhut Panjaitan sebagai Ketua Tim Sukses Ical sebagai capres.
“Saya juga heran untuk apa menunjuk Luhut? Dia cuma mantan tentara yang kini juga tidak punya lagi pasukan. Dengan beban sejarahnya sulit rasanya bagi Ical menunjuk siapapun untuk memenangkan dirinya sebagai anggota tim,” tegasnya.
Ia juga mengusulkan kepada Golkar untuk sadar diri dan mencari kader-kader muda terbaik yang ada di partai itu. “Saya rasa Priyo Budi Santoso (Wakil Ketua DPR), Hadjrianto Tohari (Wakil Ketua MPR) Idrus Marham (Sekjen Golkar), masih lebih pantas menjadi capres Golkar dibandingkan Ical. Atau kalau mau sekalian yang lebih jago itu Akbar Tanjung,” ungkapnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU DKI Buka Pusat Informasi Pilkada
Redaktur : Tim Redaksi