jpnn.com - JAKARTA - Munculnya wacana dari Paguyuban DPD I Golkar untuk menghadang Ade Komarudin di bursa calon ketua umum partai beringin itu ternyata mendapat respon negatif dari Aburizal Bakrie. Ketua umum Golkar hasil musyawarah nasional (munas) Pekanbaru itu justru menginginkan Akom -sapaan Ade- maju sebagai calon ketua umum pada munas mendatang.
Ical -sapaan Aburizal- menyampaikan hal itu menyusul pernyataan Ridwan Bae selaku Ketua Paguyuban DPD I Golkar yang mengingatkan Akom untuk tidak maju sebagai calon ketua umum pada munas yang kemungkinan digelar paling lambat April mendatang. Alasannya karena Akom sudah mendapat posisi sebagai ketua DPR.
BACA JUGA: Orang Dekat Papa Novanto Ini Berambisi Jadi Ketum Golkar
Untuk merespons hal itu, Ical lantas membuat pernyataan untuk kader-kadernya melalui WhatsApp grup DPP Golkar. Pesan dari Ical yang diunggah pada Minggu (7/2) pagi pukul 08.04 itu lantas diteruskan oleh politikus Golkar Bambang Soesatyo ke kalangan wartawan.
Ical melalui pesannya justru mendorong Akim tetap maju sebagai calon ketua umum. Dengan demikian kader-kader Golkar bisa bersaing secara sehat.
BACA JUGA: Kekerasan Atas Nama Agama Makin Marak, Ini 5 Langkah yang Perlu Diambil Pemerintah
“Akom boleh maju dong! Tadi malam saya bicara dengan Akom per telepon. Biar semua kader Partai Golkar yang berminat dapat bersaing dengan baik dan sehat,” tulis Ical sebagaimana pesan WhatsApp yang diteruskan Bambang ke kalangan wartawan.
Bambang pun menyebut pernyataan Ical itu menjadi penegasan bahwa munas Golkar mendatang harus berjalan demokratis, sehat, serta jauh dari praktik culas. Bamsoet -sapaan Bambang- menegaskan, tidak ada larangan dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) Golkar yang melarang Akom maju sebagai calon ketua umum.
BACA JUGA: Nasib Honorer K1 Makin Tak Jelas
Bamsoet yang bersama-sama Akom menjadi pengurus di Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) itu menegaskan, sudah saatnya siapapun yang ingin memimpin Golkar ke depan harus bersikap kesatria. Pilihannya adalah bertarung habis-habisan di munas.
“Jangan cengeng dan memakai cara-cara kotor untuk menjegal sesama kader. Kita butuh pemimpin yang demokratis dan kuat,” tegasnya.(ara/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Harus Usut Dugaan Mafia Tanah dan Penghasutan
Redaktur : Tim Redaksi