”Rasanya, rakyat seperti mengharapkan Golkar kembali memimpin,” kata Aburizal Bakrie, usai berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, Sabtu (20/10). Pernyataan itu disampaikannya menyikapi hasil survei hampir semua lembaga yang menempatkan Golkar di posisi teratas hingga saat ini.
Dia memandang, dukungan terbesar itu didapat karena penilaian terkini rakyat Indonesia terhadap kondisi yang ada. Bahwa kehidupan berjalan lebih baik ketika dulu 32 tahun Golkar memimpin Indonesia. Pada saat-saat tersebut, imbuh dia, kerja-kerja Golkar di pemerintahan maupun parlemen selalu berorientasi kepada rakyat.”Jadi, insyaallah Golkar memenangkan Pemilu 2014 nanti,” lanjut Ical, optimis.
Karena itulah, dia menepis anggapan bahwa capaian Golkar saat ini semata-mata karena limpahan suara dari partai lain yang sedang terpuruk. Yaitu, limpahan suara dari Partai Demokrat yang kini sedang dirundung terpaan dugaan kasus korupsi yang menyeret sejumlah para petingginya. ”Bukan, saya lihat perolehan suara Golkar bagus bukan karena kondisi jelek partai lain,” tandas mantan menkokesra tersebut.
Ziarah Ical bersama para fungsionaris Golkar ke TMP Kalibata kemarin menjadi awal rangkaian peringatan HUT Golkar tahun ini. Kegiatan dilanjutkan dengan tumpengan di kantor DPP, Slipi, Jakarta.
Di hadapan para kader dan simpatisan yang hadir, pada kesempatan itu Ical menyerukan untuk memperkuat soliditas demi menyongsong Pemilu 2014. Baik, soliditas di internal partai maupun dengan rakyat. ”Mari kesampingkan ego kita yang kadang berbeda-beda, kadang berseberangan, mari kita satukan langkah songsong pemilu,” katanya.
Dia mengingatkan, kalau seluruh kader Golkar tidak boleh lengah meski kini rakyat menunjukkan dukungan, jika melihat hasil survei. Dia mengajak, agar mengajak agar kader terus memberikan kekaryaan terbaik untuk rakyat. ”Itu (hasil survei) kalau pemilu hari ini, sedangkan pemilu itu kan kurang dari dua tahun lagi. Kita harus jaga dan terus bekerja untuk rakyat,” pesannya, lagi.
Pada acara yang relatif sederhana untuk ukuran partai besar seperti Golkar, Ical secara simbolis memotong tumpeng. Potongan pertama diserahkan pada sesepuh Golkar Sulasikin Murpratomo. Sedangkan, potongan berikutnya diserahkan kepada Akbar Tandjung sebagai ketua dewan pertimbangan. Kedua tokoh itu kemudian saling berpelukan.
Selain pemantapan untuk tekad memenangkan Pemilu Legislatif 2014, Golkar juga telah bertekad bulat mengajukan Ical sebagai calon presiden 2014 nanti. Penetapan nama Ical sebagai capres dilakukan lewat rapat pimpinan nasional Golkar, Juni 2012, lalu.
Disinggung soal pendampingnya sebagai cawapres nantinya, Ical hanya memberikan sejumlah kriteria. ”Pertama, dia harus populer,” kata politisi berlatar pengusaha papan atas itu.
Meski demikian, dia melanjutkan, kalau popularitas itu juga harus disertai dengan kemampuan mengemban tugas sebagai wakil presiden jika terpilih nantinya. Selain itu yang tidak kalah penting adalah bisa bekerjasama. ”Kalau tidak cocok nanti bisa pecah, ini bisa jadi resiko bagi bangsa,” imbuhnya. (dyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPP PAN Anggap Pencalonan Ondim Belum Final
Redaktur : Tim Redaksi