Ical Sebut ISL Lebih Penting daripada Lapindo

Optimistis Elektabilitas sebagai Capres Tinggi

Selasa, 30 April 2013 – 04:44 WIB
JAKARTA - Kasus semburan lumpur Lapindo dianggap sebagai penghalang bagi Aburizal Bakrie untuk maju sebagai capres dari Partai Golkar.

Namun, saat dimintai tanggapan terkait dengan hal itu, Ical -sapaan akrab Aburizal- yang juga ketua umum Golkar itu justru membandingkan kasus Lapindo dengan fenomena kompetisi sepak bola Liga Super Indonesia (ISL).    

Ical mengungkapkan hal tersebut setelah menyampaikan kuliah umum dalam kapasitas sebagai capres Partai Golkar di Hotel Four Season, Jakarta, kemarin (29/4). Menurut Ical, jika ditanya soal Lapindo, dirinya ingin memberikan ilustrasi persepsi masyarakat yang aktif menyaksikan siaran langsung ISL di dua stasiun televisi swasta miliknya.

"Saat (tayangan live) ISL diacak oleh TVOne dan ANteve, marahnya luar biasa masyarakat," ujar Ical.     

Lantas, Ical menindaklanjuti respons masyarakat tersebut. Dua direksi pengelola stasiun televisi swasta itu dipanggil Ical. Dia mempertanyakan seberapa besar keuntungan dari siaran yang diacak itu. "Ternyata, keuntungannya lebih kecil dari kemauan masyarakat," katanya.   

Menurut dia, setelah siaran acak itu dibuka, ucapan terima kasih berdatangan. Namun, lanjut Ical, jika Lapindo diselesaikan, jumlah pihak yang menyatakan terima kasih lebih kecil.

"Jadi, Lapindo betul ada hal yang harus diselesaikan, tapi efeknya kecil. Lebih besar ISL," jawab Ical enteng.    

Dirinya tidak merasa kuatir jika kasus Lapindo dimanfaatkan lawan politik untuk menjatuhkannya. Ical percaya diri bahwa sudah sejak lama elektabilitasnya berada di atas.

"Saya punya survei, kan (posisi saya) di empat besar, kadang nomor tiga, kadang nomor satu. Sudah semifinal istilahnya," ujar Ical.    

Masalah lumpur Lapindo jika berdampak, tambah Ical, tentu akan memengaruhi survei elektabilitasnya. Dia mengatakan bahwa dirinya tetap optimistis dengan elektabilitas yang dimilikinya. "Kenyataannya tidak turun," tandasnya.    

Di tempat sama, pengamat komunikasi politik UI Effendi Ghazali menyatakan bahwa kasus Lapindo merupakan salah satu ganjalan Ical untuk maju sebagai capres. Dalam hal ini, sejatinya kasus Lapindo memiliki rencana penyelesaian yang matang.

"Namun, pelaksanaannya berubah menjadi isu kontroversial. Ini terus akan menjadi catatan," katanya. (bay/c1/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Melawan tak Harus Ditembak

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler