HASIL drawing memang tidak menguntungkan tunggal Indonesia Tommy Sugiarto. Di babak awal, dia harus berjibaku melawan tunggal Tiongkok, Chen Long. Padahal, Chen Long-lah yang membuat malu Tommy di Piala Sudirman lalu. Putra legenda Icuk Sugiarto itu takluk dua kali, di babak penyisihan dan perempatfinal.
Kepada Tommy, Icuk Sugiarto pun berpesan kepada anaknya itu agar bermain lepas dan tidak mudah terpancing emosi. ”Piala Sudirman yang lalu harus menjadi pembelajaran yang sangat berarti bagi Tommy. Dia kalah karena tidak terkontrol emosinya. Untuk itu saya pun berpesan agar Tommy dapat menjaga emosi dan nothing to lose, terutama bermain di negeri sendiri,” kata Icuk, kepada INDOPOS (JPNN Grup), Jumat (31/5).
Diharapkan, Tommy tidak patah semangat ketika mengetahui lawannya adalah Chen Long. Melawan Chen Long seharusnya menjadi motivasi bagi Tommy untuk menjadi yang terbaik di dunia. ”Ngapain kita menang dari lawan yang standarnya di bawah kita. Alangkah lebih baik kalau kita bisa menang dari pemain yang prestasinya di atas kita,” tegasnya.
Meski begitu, Icuk tetap tidak mau membebani Tommy harus menang. Yang terpenting baginya adalah Tommy bisa memberikan penampilan yang terbaik. ”Bagi seorang atlet, andaikan memang harus kembali kalah yang terpenting sudah memberikan perlawanan yang sangat maksimal. Dan pastinya, semua pihak tetap akan mendukungnya,” imbuhnya.
”Intinya, kalau Chen Long bermain cepat, Tommy jangan ikut-ikutan. Dan jangan memberi bola-bola yang tinggi. Begitu pula sebaliknya. Jadi harus bisa atur emosi, terutama saat mendekati poin-poin akhir,” tambahnya.
”Secara keseluruhan sejak kembali dari kejuaraan Piala Sudirman di Kuala Lumpur, para pemain tunggal putra sudah berlatih serius. Semua pemain yang akan turun di lima nomor yang dipertandingkan ingin menunjukkan prestasi terbaiknya di depan publik sendiri,” kata Joko Suprianto, pelatih Pelatnas. (dil)
Kepada Tommy, Icuk Sugiarto pun berpesan kepada anaknya itu agar bermain lepas dan tidak mudah terpancing emosi. ”Piala Sudirman yang lalu harus menjadi pembelajaran yang sangat berarti bagi Tommy. Dia kalah karena tidak terkontrol emosinya. Untuk itu saya pun berpesan agar Tommy dapat menjaga emosi dan nothing to lose, terutama bermain di negeri sendiri,” kata Icuk, kepada INDOPOS (JPNN Grup), Jumat (31/5).
Diharapkan, Tommy tidak patah semangat ketika mengetahui lawannya adalah Chen Long. Melawan Chen Long seharusnya menjadi motivasi bagi Tommy untuk menjadi yang terbaik di dunia. ”Ngapain kita menang dari lawan yang standarnya di bawah kita. Alangkah lebih baik kalau kita bisa menang dari pemain yang prestasinya di atas kita,” tegasnya.
Meski begitu, Icuk tetap tidak mau membebani Tommy harus menang. Yang terpenting baginya adalah Tommy bisa memberikan penampilan yang terbaik. ”Bagi seorang atlet, andaikan memang harus kembali kalah yang terpenting sudah memberikan perlawanan yang sangat maksimal. Dan pastinya, semua pihak tetap akan mendukungnya,” imbuhnya.
”Intinya, kalau Chen Long bermain cepat, Tommy jangan ikut-ikutan. Dan jangan memberi bola-bola yang tinggi. Begitu pula sebaliknya. Jadi harus bisa atur emosi, terutama saat mendekati poin-poin akhir,” tambahnya.
”Secara keseluruhan sejak kembali dari kejuaraan Piala Sudirman di Kuala Lumpur, para pemain tunggal putra sudah berlatih serius. Semua pemain yang akan turun di lima nomor yang dipertandingkan ingin menunjukkan prestasi terbaiknya di depan publik sendiri,” kata Joko Suprianto, pelatih Pelatnas. (dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timnas Basket Langsung ke Filipina
Redaktur : Tim Redaksi