ICW Diintimidasi saat Pantau Politik Uang

Minggu, 06 April 2014 – 17:27 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz mengatakan, ada kendala ketika ‎ICW dan 15 jaringan pemantau di daerah melakukan pemantauan terkait politik uang dan penyalahgunaan fasilitas dan jabatan negara di masa kampanye Pemilu 2014.

"Pengalaman pemantauan ada kendala. Ada intimidasi oleh tim sukses terhadap para pemantau atau volunteer yang dibentuk bersama 15 jaringan," kata Donal dalam konferensi pers di ICW, Jakarta, Minggu (6/4).

BACA JUGA: Anis Optimistis PKS Raih Tiga Besar

Kendala, lanjut Donal, juga datang dari sisi penyelenggara pemilu seperti Badan Pengawas Pemilu dan Panitia Pengawas Pemilu. Donal mengatakan, kedua penyelenggara pemilu itu lambat menindaklanjuti temuan ICW dan 15 jaringan pemantau.

"‎Kita menemukan kendala, Panwaslu dan Bawaslu masih menjadi titik lemah penyelenggara pemilu. Karena kalau ditanya dari 135 temuan ICW dan 15 jaringan pemantau berapa yang difollow up? Laporan itu sangat lemah ditindaklanjuti," ujar Donal.

BACA JUGA: Jumlah Daerah Otonom di Indonesia Perlu Dikunci

Donal mencontohkan salah satu modus politik uang yang kurang cepat ditindaklanjuti penyelenggara pemilu. "Contoh di Riau, salah satu kandidat memberikan semen. Laporan belum ditindaklanjuti oleh Panwaslu, semen sudah hilang," ucapnya.

Karena itu, menurut Donal, kesigapan Panwaslu dan Bawaslu ‎menindaklanjuti laporan masih menjadi permasalahan. "Follow up Panwaslu dan Bawaslu masih menjadi titik lemah dari penyelenggaraan pemilu," tandasnya. (gil/jpnn)

BACA JUGA: Ditawari Beli Undangan Memilih, Caleg Lapor Panwaslu

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istana: Presiden tak Pernah Terima Surat dari Bawaslu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler