jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah bekas aktivis yang kini bekerja di lingkungan Istana Kepresidenan, ogah meladeni sindiran dari Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyatakan mereka hilang karena terlalu dekat dengan Istana.
Sindiran yang dilancarkan ICW lewat akun Instagram @sahabatICW, lantaran para eks aktivis itu dinilai diam ketika terjadi polemik tentang revisi UU KPK. Seperti diketahu, ICW dan banyak pegiat antikorupsi lain menganggap revisi tersebut sebagai upaya melemahkan lembaga antirasuah.
BACA JUGA: ICW: Setiap Orang yang Mendaftar Pimpinan KPK Harus Mundur dari Institusi Sebelumnya
Nah, eks pimpinan ICW yang kini menjabat Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki enggan menanggapi sindiran tersebut, meski telah menyerang pribadinya.
"Enggak mau komentar lah. Wajar lah mereka marah," ucap Teten, singkat, di Kompoleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (13/9).
BACA JUGA: ICW Tuding Revisi UU KPK Akal-akalan Elite Supaya Sulit Ditangkap KPK
Hal senada juga disampaikan oleh Jaleswari Pramodhawardhani, mantan peneliti LIPI dan penggiat reformasi militer.
"Saya memahami kawan-kawan ini sedang kecewa. Karenanya, saya tidak ingin berpolemik lebih lanjut soal ini. Pesannya sudah tersampaikan," ucap Jaleswari yang kini menjabat Deputi V Kantor Staf Presiden.
BACA JUGA: ICW Beberkan Tiga Catatan Negatif Soal Pemilihan Pimpinan KPK
Bagaimana dengan Johan Budi Sapto Prabowo? Saat dikonfirmasi JPNN melalui pesan WhatsApp, mantan juru bicara sekaligus plt pimpinan KPK yang baru saja mundur dari staf khusus presiden bidang komunikasi, juga tak mau berkomentar. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam