jpnn.com - JAKARTA - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai wacana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menghapus jalur lambat di Jalan Sudirman-MH Thamrin merupakan ide yang progresif. Sebab, akses pedestrian di Jakarta termasuk di Sudirman-Thamrin memang masih sangat minim.
Tulus mengatakan, selama ini masyarakat kerap menjadi korban kecelakaan lalu lintas karena tidak ada akses trotoar. "Ingat, potret kota yang modern bukan karena akses jalan untuk kendaraan bermotor yang lebar dan mulus, tetapi adanya akses untuk pejalan kaki, pesepeda, dan akses untuk angkutan umum," kata Tulus, Selasa (19/4).
BACA JUGA: Gerindra Akui Sanusi Bikin Elektibilitas Anjlok
Karenanya Tulus menyarankan agar perluasan trotoar tidak hanya dilakukan di Jalan Sudirman-Thamrin, tetapi juga semua ruas jalan di Jakarta. "Pemerintah Provinsi DKI mestinya juga membebaskan banyaknya trotoar yang dijadikan area komersial, pedagang kaki lima, bengkel, dan parkir liar," ungkapnya.
Seperti diberitakan, Ahok berencana menghilangkan jalur lambat di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin. Alasannya untuk melebarkan jalur pejalan kaki.
BACA JUGA: Bawa Ular Piton di Tas, WN Kanada Ditahan Otoritas Bandara
Pohon-pohon yang ada di perbatasan separator antara jalur cepat dan lambat dihilangkan. Nantinya, pohon-pohon tersebut akan dipindahkan ke trotoar yang lebar.(gil/jpnn)
BACA JUGA: Di Menit Terakhir, Ahok Calon PDIP
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pangkolinlamil: Harus Bersinergi Jaga Keamanan Ibukota
Redaktur : Tim Redaksi