jpnn.com, SUKABUMI - Polisi mengungkap identitas jasad pria yang ditemukan tersangkut di pintu air Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ubrug, Kampung Cikuya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Jumat (23/8).
Kapolsek Cibadak AKP Idji Djubaedi mengatakan korban merupakan warga Kampung Bantarmuncangwetan, RT 02/09, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak.
BACA JUGA: Begini Kondisi Jasad Wanita yang Terapung di Kali Sentiong Jakut
"Korban yang jasadnya ditemukan Desa Tenjojaya ini diketahui bernama Muhammad Yusup (23)," kata Idji di Sukabumi, Sabtu.
Dia menjelaskan pihak keluarga telah mengakui bahwa pria itu adalah anak Erni Sumarni, setelah polisi memperlihatkan ciri-ciri korban dan orang tuanya membenarkan bahwa jasad tersebut adalah M Yusuf.
BACA JUGA: Suami Istri Tewas di Tempat Tidur, Jasadnya Membusuk
Mengenai penyebab kematian, pihaknya belum mengetahui karena keluarga korban menolak dilakukan autopsi.
Kendati demikian, pihak keluarga menyatakan bersedia apabila harus membongkar lagi kuburan atau ekshumasi jika di kemudian hari ditemukan indikasi tindak pidana.
BACA JUGA: Kans Kaesang Pupus untuk Maju Pilkada, Bapaknya Beri Tanggapan
Kepala Desa (Kades) Sekarwangi Abeng Baenuri membenarkan kalau pria itu adalah warganya, di mana sebelum ditemukan sudah tak bernyawa di pintu air, pria itu sudah dua hari tidak pulang ke rumahnya.
"Informasi dari pihak keluarga korban sudah dua hari tidak pulang, tetapi, menurut warga sekitar terakhir melihat korban pada Kamis (22/8)," kata dia.
Pihak keluarga sudah menandatangani surat penolakan autopsi di atas meterai Rp10 ribu sebab menerima kejadian itu sebagai musibah.
Jenazah pria itu sudah dibawa pulang keluarga untuk dimakamkan.
Sebelumnya, jasad Muhammad Yusuf ditemukan di pintu air PLTA Ubrug di Kampung Cikuya, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi pada Jumat (23/8) pagi.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh petugas yang hendak membersihkan sampah di pintu air. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluar dari Golkar, Wanda Hamidah Singgung Kecurangan Pilpres, Oligarki, & Orde Baru
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti