Idham Holik Klaim Sistem Pemilu Indonesia Lebih Baik Dibanding AS

Selasa, 30 Januari 2024 – 16:03 WIB
Anggota KPU RI Idham Holik saat wawancara eksklusif bersama ANTARA di Wisma Antara B, Cikini, Jakarta, Senin (29/1/2024). ANTARA/Narda Margaretha Sinambela.

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Holik mengeklaim sistem pemilihan umum (pemilu) yang dipergunakan Indonesia saat ini lebih baik dibandingkan Amerika Serikat (AS).

Alasannya, presiden dan wakil presiden Indonesia dipilih secara langsung oleh masyarakat.

BACA JUGA: Golkar Optimistis Prabowo-Gibran Menang Tebal di NTB

Sementara di Amerika Serikat presiden tidak dipilih secara langsung, melainkan oleh lembaga yang dikenal dengan istilah electoral college atau lembaga pemilih.

"Kalau bandingkan, sistem pemilu Indonesia dan sistem pemilu di Amerika Serikat, saya secara pribadi sebagai warga negara Indonesia (WNI) menilai sistem di Indonesia lebih baik," ujar Idham di Wisma Antara B, Cikini, Jakarta, Senin (29/1).

BACA JUGA: Biaya Pengiriman Logistik Pemilu Ada yang Mencapai Rp 150 juta per TPS

Dia mengatakan pernah bertemu rekan dari perguruan tinggi di Negeri Paman Sam itu dan memberikan contoh studi komparatif atau perbandingan terhadap sistem pemilihan presiden dan wakil presiden.

Menurutnya, ketika warga AS datang ke tempat pemungutan suara, mereka sebenarnya memilih orang-orang yang bakal duduk dalam electoral college.

BACA JUGA: Anies Capres Paling Siap Hadapi Tantangan Internasional

Tugas utama anggota electoral college adalah memilih presiden dan wakil presiden.

Mereka bekerja setiap empat tahun sekali, yakni beberapa pekan setelah pemungutan suara oleh masyarakat di negara bagian.

Pada saat itulah mereka menjalankan tugas.

"Nanti di setiap empat tahun, khususnya di tanggal 20 Januari, elektor itulah yang akan memilih capres," ucapnya.

Sementara, Indonesia menganut asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Langsung berarti pemilih diharuskan memberi suara secara langsung dan tidak boleh diwakilkan.

"Di Indonesia pemilih bisa memilih langsung, bisa menentukan siapa calon presiden pilihan mereka masing-masing. Ini luar biasa menurut saya," katanya.

Dari sisi itu lah, Idham mengaku bangga dengan sistem pemilu di Indonesia dibandingkan di AS.

Idham pun tak menampik Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar ketiga, tetapi dari sistem pemilu tetap terbaik.

"Harus punya kebanggaan sebagai warga negara Indonesia, tidak boleh inferior. Bangsa ini, bangsa besar dan bicara demokrasi Indonesia terkategori stabil dibanding negara lain," katanya.

Dia menyoroti banyak sekali riset tentang penurunan demokrasi yang luar biasa di AS.

Seperti democratic backsliding, how democracies die dan sebagainya.

Hal ini menunjukkan ada masalah yang besar di negara tersebut.

Oleh karena itu, dia bangga dengan Indonesia, karena senantiasa memperbaiki diri.

Idham menilai wajar bila ada kritik yang terus dilayangkan sebagai bagian dari praktik demokrasi.

"Hal yang jelas, Pemilu 2024, ini akan menentukan masa depan bangsa dan negara. Tidak ada kata lain kecuali berpartisipasi," kata Idham. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejaksaan Tak Menahan Tersangka Dugaan Tindak Pidana Pemilu


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler