jpnn.com, BUNTOK - Penyakit Sirosis Hati atau liver termasuk gangguan kesehatan yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
Sirosis hati adalah penyakit liver tahap lanjut yang ditandai dengan kerusakan jaringan hati dan peradangan.
BACA JUGA: Cegah Kanker Serviks, IDI Borong Bagikan Informasi Pengobatan
Pada kondisi ini, sel-sel hati yang sehat digantikan oleh jaringan parut, sehingga hati tidak dapat berfungsi dengan normal.
Ikatan Dokter Indonesia Cabang Buntok dengan alamat website idibuntok.org menjelaskan penyakit sirosis hati sangat berbahaya jika terus dibiarkan tanpa ada penanganan dari dokter secara signifikan.
BACA JUGA: IDI Botawa Rekomendasi Obat yang Tepat untuk Penyakit Sifilis, Silakan Disimak
Mereka menjelaskan sirosis hati juga mengakibatkan kerusakan hati lebih parah, kemampuan hati dapat terhenti.
Sehingga menyebabkan penurunan fungsi hati yang signifikan dan berpotensi pada gagal hati.
BACA JUGA: Simak, Ini Tip Mengobati Radang Amandel dari IDI Blambangan Umpu
Sirosis hati memang menjadi penyakit yang berkembang di Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia membutuhkan edukasi lebih mendalam terkait pentingnya menjaga pola makan yang sehat disertai olahraga yang seimbang.
IDI selanjutnya melakukan penelitian terkait penyakit sirosis hati.
Lantas apa saja faktor penyebab terjadinya penyakit sirosis hati serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
Apa saja penyebab terjadinya penyakit sirosis hati?
IDI Buntok menjelaskan bahwa sirosis hati adalah kondisi serius yang ditandai dengan pembentukan jaringan parut pada hati akibat kerusakan yang berkepanjangan.
Penyebab terjadinya sirosis hati sangat bervariasi, dan beberapa di antaranya meliputi:
1. Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol
Faktor utama terjadinya sirosis hati adalah kerusakan pada saluran empedu karena terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol.
Konsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang adalah salah satu penyebab utama sirosis.
Sekitar 10-15% peminum berat dapat mengembangkan kerusakan hati yang serius.
2. Terinfeksi virus hepatitis
Faktor selanjutnya adalah infeksi virus hepatitis B dan C dapat menyebabkan peradangan kronis pada hati, yang berpotensi berlanjut menjadi sirosis.
Hepatitis C khususnya sering kali berlanjut ke tahap kronis dan dapat menyebabkan kerusakan hati yang signifikan.
3. Kelebihan berat badan atau obesitas
Sirosis hati juga dapat terjadi akibat berat badan berlebih atau obesitas.
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko pengembangan penyakit hati berlemak non-alkohol, yang dapat berlanjut menjadi sirosis hati.
4. Adanya gejala Hemokromatosis
Faktor terakhir adalah Hemokromatosis. Hemokromatosis adalah penyakit yang terjadi ketika tubuh menyerap dan menyimpan terlalu banyak zat besi, sehingga menyebabkan penumpukan zat besi di dalam tubuh.
Apa saja obat untuk mengobati penyakit sirosis hati?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Buntok menjelaskan bahwa pengobatan sirosis hati bertujuan untuk menghentikan progresi penyakit, mengatasi gejala, dan mencegah komplikasi.
Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan untuk mengobati sirosis hati meliputi:
1. Obat Antivirus
Untuk pasien dengan sirosis sakit, obat seperti Entecavir dan Tenofovir dapat mengobati mengobati infeksi hepatitis B, membantu memperbaiki fungsi hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
2. Obat Diuretik
Salah satu diuretik yang paling umum diresepkan untuk penderita sirosis adalah furosemide, juga disebut Lasix.
Obat diuretik berfungsi membuang kelebihan air dan garam dari dalam tubuh melalui urine.
Dengan begitu, pembengkakan tubuh akibat sirosis (asites) dapat berkurang.
Pengobatan sirosis hati harus dilakukan di bawah pengawasan dokter untuk memastikan terapi yang tepat sesuai dengan penyebab dan tingkat kerusakan hati yang dialami pasien. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IDI Biak Numfor Ungkap Bahaya Diabetes Tipe 2 dan Pengobatan Bagi Penderitanya
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian