Simak, Ini Tip Mengobati Radang Amandel dari IDI Blambangan Umpu

Sabtu, 07 Desember 2024 – 21:18 WIB
Radang amandel atau dalam istilah medis dikenal tonsillitis lebih sering terjadi pada anak-anak usia 5-15 tahun. Foto: Ilustrasi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Radang amandel atau dalam istilah medis dikenal tonsillitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada amandel, yaitu dua jaringan limfoid yang terletak di bagian belakang tenggorokan.

Prevalensi penderita radang amandel di Indonesia mencapai 3,8 persen, dan lebih sering terjadi pada anak-anak usia 5-15 tahun.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Blambangan Umpu dengan alamat website idiblambanganumpu.org di bawah kepemimpinan dr. Rizal Fauzi aktif dalam berbagai program sosial dan edukasi kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

BACA JUGA: 3 Obat untuk Radang Amandel yang Bisa Anda Coba

IDI Blambangan Umpu menjelaskan radang amandel juga bisa disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, seperti rhinovirus, influenza, adenovirus, enterovirus, dan bakteri Streptococcus.

Rasa sakit pada amandel dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika tidak dilakukan penanganan dengan segera.

BACA JUGA: Amandel Meradang, Obati dengan 3 Ramuan Alami Ini

IDI menjelaskan pentingnya program kesehatan, terutama edukasi terkait berbagai masalah kesehatan.

Apa saja penyebab terjadinya radang amandel?

IDI Blambangan Umpu menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya radang amandel.

BACA JUGA: Meski Gejalanya Sepele, Penderita Amandel Wajib Waspada

Radang amandel atau tonsillitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada amandel yang dapat disebabkan berbagai faktor:

1. Terinfeksi virus

Faktor utama terjadinya radang amandel adalah akibat virus pada sekitar amandel.

Sekitar 70 persen kasus radang amandel disebabkan oleh infeksi virus.

Ada beberapa virus, seperti virus influenza, virus epstein-Barr, dan virus parainfluenza.

2. Terinfeksi bakteri

Bakteri juga dapat menyebabkan radang amandel dengan Streptococcus pyogenes (streptokokus grup A) sebagai penyebab paling umum.

Penularan bakteri ini biasanya terjadi melalui udara atau kontak langsung dengan penderita.

3. Faktor keturunan atau genetik

Faktor lain, seperti keturunan atau riwayat dari keluarga.

Faktor genetik atau bawaan juga dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengalami radang amandel, terutama pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang baik.

4. Faktor usia dan kebersihan lingkungan

Faktor terakhir karena usia serta kebersihan lingkungan.

Radang amandel lebih sering terjadi pada anak-anak berusia 5-15 tahun, terutama mereka yang berada di lingkungan padat seperti sekolah atau daycare, di mana penularan virus dan bakteri lebih mudah terjadi.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati radang amandel?

1. Obat Amoxicillin

Obat pertama yang mungkin direkomendasikan adalah Amoxicillin.

Obat ini termasuk antibiotik golongan penisilin yang efektif melawan bakteri penyebab radang amandel.

Dosis biasanya ditentukan oleh dokter dan dikonsumsi 3 kali sehari selama 7-10 hari.

2. Obat Cefixime

Cefixime adalah antibiotik untuk mengobati berbagai infeksi bakteri.

Jenis infeksi bakteri yang dapat diobati dengan cefixime antara lain infeksi saluran pernapasan, infeksi tenggorokan dan amandel.

3. Obat Clindamycin

Clindamycin adalah obat yang bekerja dengan membunuh bakteri penyebab infeksi, misalnya infeksi di amandel.

Clindamycin tersedia dalam bentuk kapsul.

Untuk mengatasi radang amandel akibat bakteri, obat ini perlu diminum sebanyak 3–4 kali dalam sehari selama 10 hari.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai pengobatan untuk menentukan jenis obat dan dosis yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan individu.

Jika gejala tidak kunjung membaik, segera cari bantuan medis lebih lanjut. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler