JAKARTA - Minimnya kesadaran anak-anak usia dini akan pentingnya kesehatan, memberikan gagasan kepada Ikatan dokter Indonesia (IDI) untuk menyelenggarakan Dokter Kecil Award. Acara puncak akan berlangsung 6 Oktober 2013 di Taman Mini Indonesia, Jakarta.
"Program ini sebenarnya sudah berlangsung sejak 2008. Tahun ini, kita revitalisasi kembali program-programnya agar lebih mudah diserap dan diterapkan anak-anak," kata Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Zaenal Abidin di Kantor IDI, Jakarta, Jum"at (19/7).
Menurutnya, acara Dokter Kecil Award ini perlu diadakan lagi untuk kembali menanamkan pemahaman dan kesadaran akan kesehatan sejak dini, adanya figure role model anak hidup sehat. "Dengan program ini, diharapkan dapat menimbulkan keinginan sekolah-sekolah yang belum menjalankan Program Dokter Kecil melalui UKS untuk melaksanakannya," ujarnya.
Saat ini, program Dokter Kecil Award telah memasuki tahap rekrutmen di wilayah-wilayah di seluruh Indonesia. Pesertanya berasal dari perwakilan 32 Kantor IDI Wilayah di seluruh Indonesia. Pemenang dari seleksi tiap wilayah, akan dikirim ke pusat untuk dilombakan kembali di tingkat nasional. Masing-masing wilayah setidaknya akan mengirimkan 1 sampai 2 orang wakilnya.
Pada pergelaran tahun ini akan ada beberapa perubahan yang dilakukan oleh tim kurikulum IDI. Tirta Prawita Sari, selaku tim kurikulum "Dokter Kecil Award 2013" menjelaskan, akan ada beberapa bagian buku yang sedikit berubah dari panduan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pasalnya, pihaknya menilai bahan yang diberikan Kemenkes terlalu rumit untuk dimengerti anak-anak. Bahan tersebut telah direvisi dengan bahasa yang lebih dimengerti anak-anak dengan konten yang lebih sederhana. (mia/kim)
"Program ini sebenarnya sudah berlangsung sejak 2008. Tahun ini, kita revitalisasi kembali program-programnya agar lebih mudah diserap dan diterapkan anak-anak," kata Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Zaenal Abidin di Kantor IDI, Jakarta, Jum"at (19/7).
Menurutnya, acara Dokter Kecil Award ini perlu diadakan lagi untuk kembali menanamkan pemahaman dan kesadaran akan kesehatan sejak dini, adanya figure role model anak hidup sehat. "Dengan program ini, diharapkan dapat menimbulkan keinginan sekolah-sekolah yang belum menjalankan Program Dokter Kecil melalui UKS untuk melaksanakannya," ujarnya.
Saat ini, program Dokter Kecil Award telah memasuki tahap rekrutmen di wilayah-wilayah di seluruh Indonesia. Pesertanya berasal dari perwakilan 32 Kantor IDI Wilayah di seluruh Indonesia. Pemenang dari seleksi tiap wilayah, akan dikirim ke pusat untuk dilombakan kembali di tingkat nasional. Masing-masing wilayah setidaknya akan mengirimkan 1 sampai 2 orang wakilnya.
Pada pergelaran tahun ini akan ada beberapa perubahan yang dilakukan oleh tim kurikulum IDI. Tirta Prawita Sari, selaku tim kurikulum "Dokter Kecil Award 2013" menjelaskan, akan ada beberapa bagian buku yang sedikit berubah dari panduan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pasalnya, pihaknya menilai bahan yang diberikan Kemenkes terlalu rumit untuk dimengerti anak-anak. Bahan tersebut telah direvisi dengan bahasa yang lebih dimengerti anak-anak dengan konten yang lebih sederhana. (mia/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Madina Segera Disidang
Redaktur : Tim Redaksi