IDI Lombok Barat Berikan Informasi Pengobatan yang Tepat Mengenai Alergi Makanan

Rabu, 11 Desember 2024 – 20:15 WIB
Alergi adalah salah satu penyakit yang paling umum dialami oleh orang Indonesia. Foto: Erwin/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - ALERGI makanan bisa dialami siapa saja. Salah satu jenis alergi yang paling umum ialah terhadap kacang.

Ada banyak jenis alergi lainnya, seperti alergi terhadap telur, susu, dan makanan lainnya.

BACA JUGA: Kecanduan Junk Food Bisa Picu Alergi Makanan

Sistem kekebalan tubuh menunjukkan reaksi abnormal terhadap protein yang ditemukan dalam makanan tertentu yang dikenal sebagai alergi makanan.

Alergi paling umum terjadi pada orang dewasa, anak-anak, dan orang tua.

BACA JUGA: Alergi Makanan? Cobalah Tips Ini

IDI Lombok Barat dengan alamat website idilombokbarat.org adalah organisasi sebagai wadah profesi bagi para dokter di Indonesia.

IDI Lombok Barat berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, membantu pengembangan profesionalisme dokter, dan memperhatikan kebutuhan anggota.

BACA JUGA: Bakteri Sembuhkan Alergi Makanan?

Saat ini, IDI Lombok Barat sedang meneliti lebih lanjut terkait alergi makanan yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan lainnya.

Apa saja penyebab terjadinya alergi terhadap makanan?

IDI Lombok Barat menjelaskan alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru mengidentifikasi protein dalam makanan sebagai ancaman, yang memicu reaksi alergi.

Berikut adalah penyebab utama seseorang menderita alergi terhadap makanan meliputi:

1. Reaksi imun

Sistem kekebalan tubuh menanggapi protein tertentu dalam makanan sehingga menyebabkan alergi makanan.

Selain itu, lingkungan tempat tinggal juga berperan. Alergi makanan bisa disebabkan oleh paparan lingkungan yang buruk, seperti kebersihan yang buruk atau pola makan yang tidak seimbang (kurang antioksidan).

Risiko sensitisasi juga dipengaruhi oleh lamanya paparan terhadap makanan tertentu.

2. Faktor keturunan atau genetik

Riwayat keluarga yang mengalami alergi makanan atau penyakit atopik (seperti asma atau dermatitis atopik) bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami alergi makanan. Alergi juga bisa dipengaruhi oleh gen.

3. Faktor usia

Alergi makanan lebih umum terjadi pada anak-anak. Beberapa alergi bisa hilang dengan usia.

Namun, alergi terhadap makanan jenis kacang-kacangan dan beberapa jenis makanan laut cenderung bertahan hingga dewasa.

4. Lingkungan dan paparan awal

Paparan awal terhadap alergen tertentu dalam jumlah kecil bisa memengaruhi perkembangan toleransi atau sensitivitas terhadap makanan tersebut.

Misalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa memperkenalkan makanan tertentu pada usia dini bisa membantu mencegah alergi.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati alergi terhadap makanan?

IDI Lombok Barat telah melakukan penelitian tentang alergi makanan.

Tergantung pada tingkat keparahan alergi, ada beberapa jenis pengobatan yang disarankan untuk mengobati alergi makanan.

Obat-obatan berikut biasanya digunakan meliputi:

1. Obat Antihistamin

Loratadine adalah obat untuk mengurangi berbagai gejala alergi, seperti hidung meler, bersin-bersin, mata berair, ruam kulit yang terasa gatal, dan biduran.

2. Obat Kortikosteroid

Betamethasone adalah obat untuk meredakan gejala peradangan pada sejumlah kondisi, seperti alergi, radang sendi, lupus, sarkoidosis, kolitis ulseratif, atau asma.

3. Obat Epinefrin

Untuk mengobati reaksi alergi berat atau anafilaksis, epinefrin adalah obat darurat yang biasanya diberikan melalui suntikan dan bekerja cepat untuk meredakan gejala serius seperti pembengkakan tenggorokan dan kesulitan bernapas.

4. Obat Dekongestan

Dekongestan seperti Pseudoephedrine diresepkan untuk mengatasi hidung tersumbat akibat reaksi alergi.

Obat ini membantu mengempiskan pembengkakan di saluran pernapasan, meskipun tidak mengatasi gejala gatal atau bersin.

Sebelum menggunakan obat-obatan ini, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan menentukan pengobatan yang sesuai berdasarkan kondisi individu.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Alasan Mengapa Anak Keturunan Asia Jarang Menderita Alergi Makanan di Melbourne


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler