jpnn.com, JAYAPURA - Kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap tenaga kesehatan di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, mengundang keprihatinan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Papua.
Ketua IDI Papua dr. Donald Arrongear menyatakan keprihatinannya terhadap kasus kekerasan yang dialami nakes di Kiwirok tersebut.
BACA JUGA: KKB Brutal, Sejumlah Nakes Jatuh ke Jurang, Ada yang Tewas, Mengerikan
Dia menegaskan seharusnya para nakes tersebut dilindungi oleh berbagai pihak.
"Kami sangat prihatin terhadap kekerasan yang dialami nakes karena seharusnya mereka dilindungi oleh berbagai pihak," kata Dr. Arrongear kepada Antara di Jayapura, Kamis (16/9).
BACA JUGA: Setelah 2 Bulan 14 Hari, Anggota KKB Oniara Wonda Meninggal Dunia
Donald menjelaskan seharusnya petugas kesehatan guru harus dilindungi oleh berbagai pihak termasuk kelompok-kelompok lainnya, karena keberadaan mereka untuk melayani masyarakat.
“Sesuai Konvensi Jenewa 1949, nakes harus dilindungi, namun yang terjadi di Kiwirok malah sebaliknya, nakes menjadi korban,” kata dr. Donald Arrongear.
BACA JUGA: Brigjen TNI Izak Pangemanan: Kekerasan KKB terhadap Nakes di Luar Batas Kemanusiaan
Dia berharap tidak ada lagi nakes yang menjadi korban penganiayaan dari kelompok mana pun.
"Kami berharap pemda dan aparat keamanan membantu memberikan keamanan kepada petugas kesehatan yang bertugas di daerah," ujar dr. Donald Arrongear.
Seperti diketahui, lima nakes terluka, termasuk seorang meninggal dunia, setelah terjatuh ke jurang saat terjadi baku tembak dengan aparat keamanan dengan KKB di Kiwirok, Senin (13/9).
KKB juga melakukan teror dengan membakar fasilitas umum dan menganiaya nakes.
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito secara terpisah mengatakan saat ini satu nakes belum diketahui nasibnya yakni Gabriel Sokoy.
“Aparat keamanan dan warga sudah berupaya melakukan pencarian, namun belum ditemukan,” kata AKBP Cahyo. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy