jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Leadership Conference (IDLC) 2022 kembali digelar dengan mengangkat tema besar How Leader Shape Future-Ready Workforce.
Kegiatan yang digelar Kubik Leadership pada 18-19 Oktober 2022 ini berupa rangkaian sesi presentasi dan diskusi kepemimpinan yang membahas satu tema besar setiap harinya.
BACA JUGA: IDLC 2021 Membahas Peran Penting Pemimpin pada Masa Sulit
Chairman IDLC 2022 Atok R Aryanto menjelaskan, pada hari pertama konferensi kepemimpinan terbesar di Indonesia ini membahas tentang tantangan dan strategi 2023.
“Dibahas juga bagaimana pemimpin membentuk SDM yang siap menghadapi tantangan masa depan, khususnya 2023,” kata Atok dalam keterangannya, Selasa (25/10).
BACA JUGA: IDLC 2021 Menghadirkan Sejumlah Bos Perusahaan Mapan & Rintisan, Catat Jadwalnya
Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasyid, yang berbicara pada hari pertama, mengatakan bahwa saat ini transformasi dan penyesuaian desain organisasi yang agile dan efektif merupakan hal yang wajib dilakukan.
Untuk itu penting bagi setiap institusi membangun tim yang berjiwa pemimpin & adil.
BACA JUGA: BEM ULM: Pemerataan Infrastruktur Jokowi Meningkatkan Kualitas SDM
Setelah itu dilanjutkan oleh keynote dari Dr. Indrawan Nugroho selaku co-Founder Kubik Leadership menjelaskan bahwa empat trend yang semakin kuat di saat ini.
Keempatnya saling terkait satu sama lain, yakni more connectivity, lower transaction costs, unprecedented automation dan fundamental societal shifts.
“Trend tersebut harus dimanfaatkan untuk memicu perubahan-perubahan besar,” ujarnya.
Pembicara di sesi berikutnya ialah Direktur Utama Hutama Karya Infrastruktur Aji Prasetyanti, Direktur HC & Operation Officer TV One Dudi Hendrakusuma Syahlani, Presiden Direktur Tripatra Engineers & Constructors Raymond Rasfuldi, dan Direktur Utama Surveyor Indonesia Haris Witjaksono.
Direktur Utama Bakrie & Brothers Anindya Bakrie pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa saat ini setiap orang perlu melek digital, perlu memiliki kecerdasan digital dan teknologi yang diiringi dengan memiliki kemampuan global karena perubahan yang begitu cepat.
Anton Sukarna selaku Direktur Sales & Distribution Bank Syariah Indonesia menjelaskan bahwa untuk membangun budaya perusahaan dan SDM di BSI dimulai dengan mengimplementasikan budaya AKHLAK, pengukuran performance based culture, menanamkan mindset pembelajar tangguh dan menjalankan learning by doing.
Pembicara lainnya, yakni Direktur HR Reckitt Indonesia Badai Widyastuti Prasthari, Direktur Utama Balai Pustaka Ahmad Fachrodji, dan Direktur Operasional Brantas Abipraya Muhammad Toha Fauzi.
Selain itu, Komisaris Utama Agricon Group Harlan Bestari Bengardi, Presiden Direktur Mustika Ratu Bingar Egidius Situmorang.
“Leader yang baik tidak akan terlepas dari nilai-nilai growth mindest, profit oriented dan build solid teamwork saat menerapkan cara leadership-nya,’ kata Bingar Egidius.
Hari Kedua IDLC 2022
Hari kedua, hadir sejumlah pembicara, antara lain Novitri Diah Lista Wulandari selaku Head of Corporate University Adira Dinamika Multi Finance dan Prof. Badri Munir Sukoco, Ph.D yang merupakan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga.
Prof Badri mengatakan, untuk unggul secara temporer maka organisasi perlu mempunyai tiga hal, yakni kapabilitas untuk belajar lewat sensing dan benchmarking, kapabilitas untuk proses melalui inovasi dan perbaikan terus menerus, serta kapabilitas budaya di organisasi untuk selalu berinovasi.
Fauzi Rachmanto selaku Direktur Kubik Coaching berbicara di sesi pamungkas IDLC 2022 . Acara ini ditutup oleh Jamil Azzaini, Inspirator SuksesMulia. (esy/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad