Idris Laena: Jangan Pernah Berhenti Mencintai Indonesia

Sabtu, 30 Maret 2019 – 13:49 WIB
Anggota MPR RI Muhammad Idris Laena. Foto: MPR

jpnn.com, INDRAGIRI HULU - Pagelaran wayang kulit yang diselenggarakan di lapangan Desa Sei Beras-Beras, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Jumat (29/3) berlangsung meriah.

Dengan lakon Pendowo Sukur yang dibawakan oleh dalang Ki Bagus Mudo Darmoko, acara itu terselenggara berkat kerja sama Sekretariat Jenderal MPR dengan pemerintah daerah setempat.

BACA JUGA: Prangko 4 Pilar MPR, Ikhsan: Sudah Sepantasnya Diberikan Tempat Mulia

Anggota MPR RI Muhammad Idris Laena yang hadir pada pagelaran ini menyampaikan, pihaknya menggelar wayang kulit ini untuk menyosialisasikan empat pilar MPR RI yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Ini merupakan salah satu metode sosialisasi,” ujar anggota Fraksi Golkar di MPR itu.

BACA JUGA: MPR Manfaatkan Prangko untuk Sosialisasikan 4 Pilar

Sebagai seni budaya yang populer bagi masyarakat Jawa, sambung Idris, wayang kulit juga digelar di berbagai daerah.

“Sehingga pementasan seni budaya oleh MPR beragam seperti Bhinneka Tunggal Ika,” ujar ketua Badan Penganggaran MPR RI itu.

BACA JUGA: Respons Ma’ruf Cahyono Saat Peluncuran Prangko Empat Pilar MPR RI

Di hadapan warga Desa Sei Beras-Beras, Idris mengatakan Indonesia adalah bangsa yang besar. Untuk itu, kebesaran bangsa ini harus dirawat dan dijaga.

“Jangan pernah berhenti mencintai Indonesia,” tutur Idris.

Salah satu kiat untuk mencintai Indonesia, menurut Idris Laena, ialah dengan mengamalkan Pancasila.

“Sambil nonton wayang kulit, mari kita laksanakan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila,” kata Idris.

Idris dalam kesempatan itu menyerahkan secara simbolis sosok lakon kepada dalang Ki Bagus Mudo Darmoko.

Ketua Panitia Rubiyo dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Sekretariat Jenderal MPR sudah menyelenggarakan pagelaran wayang kulit ini.

“Selain untuk Sosialisasi Empat Pilar juga ikut melestarikan seni budaya daerah asal kami,” tuturnya pria yang berasal dari Yogyakarta ini.

Sosialisasi dan pertunjukan wayang kulit itu tak hanya menarik banyak orang, tetapi juga mengundang ratusan pedagang datang ke lapangan desa.

Malam itu suasana di lapangan Desa Sei Beras-Beras menjadi pusat keramaian yang meriah. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Majalah Internal MPR Raih PR Indonesia Awards 2019


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR RI  

Terpopuler