"Tapi bukan saya yang urus sertifikatnya. Saya kan hanya menanyakan kenapa tanah Kemenpora itu sudah sekian lama enggak selesai-selesai. Setelah selesai, saya disuruh ambil. Itu-itu aja," tutur Ignatius di depan Gedung KPK, Jakarta, Rabu (21/11).
Mantan tentara itu justru kembali menyebut nama Anas Urbaningrum yang saat pengurusan sertifikat Hambalang masih menjadi Ketua Fraksi PD di DPR. Ignatius mengaku pernah dipanggil Anas untuk menanyakan sertifikat Hambalang ke Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Kan saya diundang ke ruang pimpinan fraksi. Waktu itu Pak Anas dan Pak Nazaruddin kan sebagai ketua dan bendahara fraksi. Saat itu saya ditanyakan, apa bapak di komisi II dengan pasangan kerja BPN? Saya bilang betul. Setelah itu saya dimintai tolong tanyakan masalah tanah Kemenpora yang belum selesai prosesnya. Itu tok (saja,red)," tegasnya.
Ignatius pun tak kuasa menolak perintah Anas. Apalagi, BPN memang bermitra kerja dengan Komisi II. Namun Ignatius mengaku saat itu tak bisa menghubungi Kepala BPN Joyo Winoto. Oleh karena itu, ia meminta bantuan Sekretaris Utama BPN Managam Manurung.
"Setelah itu saya serahkan (sertifikatnya) ke pak Anas sama pak Nazaruddin," pungkas Ignatius.
Namun tak banyak proses Hambalang yang diungkap Ignatius. Ia mengaku hanya tahu proses Hambalang sampai dengan terbitnya seritifikat tersebut.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Masih Buru Buronan Century
Redaktur : Tim Redaksi