JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri pengembaraan di zona hijauMeski tidak bisa bertahan di level 3600, peluang indeks untuk melewati angka itu masih terbuka lebar
BACA JUGA: Subsidi Dikurangi, PLN Harus Kurangi Rugi
Apalagi, indeks sudah relatif tahan terhadap fluktuasi dan gejolak bursa global”Dalam jangka pendek sepanjang pekan mendatang peluang indeks mencetak rekor baru masih terbuka,” ungkap Cece Ridwan, analis Eko Capital ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (22/10)
BACA JUGA: Mandiri Dorong Ekspansi Anak Usaha
Cece menyebutkan, indeks terus bergerak naik
BACA JUGA: 2010, Sambungkan 2,3 Juta Pelanggan
Gerakan indeks selanjutnya akan didorong penuh sektor pertambangan"Sektor pertambangan tetap menyokong penguatan indeks,” tegas Cece seperti dilansir INDOPOS (grup JPNN)Karenanya, Cece memperkirakan pada perdagangan Senin (25/10) mendatang, indeks bergerak dengan kecenderungan menguat. Saham-saham dari sektor pertambangan dan perbankan akan menyanggah penguatan indeksSaham-saham itu seperti Aneka Tambang (ANTM), Adaro Energy (ADRO), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan, Bank Mandiri (BMRI)Indeks akan mencoba level support dan ressistance 3.570-3.615
Pada perdagangan Jumat (22/10), Indeks naik tipis 9,736 poin atau 0,27 persen ke posisi 3.597,745Sementara LQ45 ditutup menguat 3,355 poin (0,51 persen) ke posisi 667.177Volume perdagangan mencapai 5,328 miliar saham dengan nilai Rp 4,548 triliun yang dihasilkan dari 113.316 kali transaksiSebanyak 103 saham naik, 126 saham turun dan 73 saham stagnan.
Indeks Hang Seng turun 131,94 poin (0,56 persen) menjadi 23.517,54, indeks Nikkei 225 naik 50,23 poin (0,54 persen) ke posisi 9.426,71, sedangkan indeks Straits Times naik 10,04 poin (0,32 persen) menjadi 3.173,57(far/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disiapkan 100 Stand di Pameran Kelistrikan
Redaktur : Tim Redaksi