IHSG Bergerak Positif, tetapi Harus Tetap Waspada

Kamis, 13 Januari 2022 – 10:42 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi bergerak menguat. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi bergerak menguat.

Penguatan harga disinyalir mengikuti kenaikan indeks saham di Wall Street, AS.

BACA JUGA: Sempat Menguat, IHSG Ditutup Melemah Sore Ini

IHSG dibuka menguat 12,91 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.659,97. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,43 poin atau 0,36 persen ke posisi 947,36.

"IHSG diperkirakan uji support 6.615 pada perdagangan Kamis ini meski memperoleh arahan positif dari mayoritas indeks global pada perdagangan Rabu kemarin," kata Kepala Riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

BACA JUGA: The Fed Agresif soal Suku Bunga, IHSG Ambrol

Kendati demikian, aksi jual selektif pada sejumlah saham yang menguat signifikan selama pandemi COVID-19 (2020-2021) diperkirakan kembali membayangi IHSG di Kamis.

Menurut Valdy, salah satunya karena kenaikan imbal hasil atau yield obligasi Pemerintah Indonesia seiring kenaikan harian kasus baru COVID-19 di tanah air dan antisipasi akselerasi pengetatan kebijakan moneter The Fed pada 2022.

"Sejalan dengan kenaikan yield tersebut, nilai tukar rupiah berfluktuasi dalam rentang Rp 14.265 per USD hingga Rp 14.390 per USD pada awal 2022 (1-12 Januari 2022)," bebernya.

Pelaku pasar mengharapkan kondisi surplus Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) pada Desember 2021 untuk meredam fluktuasi nilai tukar rupiah.

Meski demikian, pasar modal Indonesia masih mencatatkan arus modal masuk atau capital inflow sebesar Rp 4 triliun pada periode yang sama.

Valdy menyebut dari faktor eksternal, rebound indeks-indeks Wall Street berlanjut pada perdagangan Rabu (12/1/2022) lalu. Nasdaq mencatatkan penguatan selama tiga hari berturut-turut.

Padahal, inflasi di AS naik dari 6,8 persen (yoy) pada November 2021 ke 7 persen (yoy) pada Desember, level tertinggi sejak 1982. Meski demikian, kenaikan tersebut sejalan dengan proyeksi pasar.

Terkait data tersebut, Gubernur The Fed Jerome Powell menyampaikan keyakinannya bahwa inflasi akan mereda pada 2022, sejalan dengan normalisasi rantai pasok global.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 276,44 poin atau 0,96 persen ke 28.489,22, indeks Hang Seng naik 36,99 poin atau 0,15 persen ke 24.439,16, dan indeks Straits Times terkoreksi 0,57 atau 0,02 persen ke 3.255,55. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
IHSG   BEI   inflasi   The Fed   Bursa saham   Ekonomi   saham  

Terpopuler