IHSG Diprediksi Tembus Level 6.000

Jumat, 07 April 2017 – 16:32 WIB
Direktur Head of Equity PT. BNP Paribas Investment Partners Aliyahdin Saugi bersama Head of Marketing PT. BNP Paribas Investment Partners Maya Kamdani. Foto: BNP Paribas

jpnn.com, JAKARTA - PT BNP Paribas Investment Partners (PT BNPP IP) optimistis perekonomian Indonesia akan membaik.

“Walaupun tahun 2016 sempat diwarnai dengan berbagai ketidakpastian, kami melihat perekonomian Indonesia akan berangsur membaik dengan laju pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat di tahun 2017. Kami ingin mengajak para investor untuk terus memantau perkembangan pasar modal beserta peluangnya di tahun 2017 ini,” kata President Direktur PT. BNPP IP Vivian Secakusuma, Kamis (6/4).

BACA JUGA: Sejarah, IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Perekonomian Indonesia diprediksi bertumbuh di kisaran 5,05 persen.

Sementara itu, tax axmnesty diharapkan dapat membantu pemerintah mencapai target penerimaan pajak dalam jangka pendek.

BACA JUGA: Bursa Saham Globlal Anjlok, IHSG Ikut Rontok

Tax amnesty juga diharapkan memperkuat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Dia menambahkan, kenaikan suku bunga acuan AS tidak terlalu berdampak pada pasar modal Indonesia.

BACA JUGA: Hanya 10 Menit, Saham MNC Berguguran

Berdasarkan pengamatan PT. BNPP IP sejauh ini, dampak yang ditimbulkan oleh pasar global cenderung tak berlangsung lama.

Perekonomian Indonesia juga menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Hal itu tecermin melalui meningkatnya pertumbuhan cadangan devisa luar negeri Indonesia sebesar 13 persen menjadi USD 114 milliar per Februari 2017.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap USD relatif stabil di kisaran Rp 12.950 hingga Rp 13.700 pada satu tahun terakhir.

Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 13.473 pada akhir 2016.

Selain itu, aliran dana asing ke pasar obligasi pemerintah Indonesia juga meningkat 17,7 persen atau mencapai Rp 692 triliun per Februari 2017.

Tingkat inflasi dan suku bunga yang rendah yang saat ini berlangsung diharapkan mampu mendongkrak daya beli konsumen.

"Berdasarkan prospek pertumbuhan dan disesuaikan dengan faktor makro ekonomi, tingkat valuasi sektor dan risiko pasar, kami memilih untuk lebih fokus pada perusahaan yang stabil dengan prospek pertumbuhan jangka panjang. Kami melihat sektor konsumen, telekomunikasi, kesehatan serta sektor otomotif dan perbankan sebagai sektor-sektor yang berpotensi di tahun ini,” kata Direktur dan Head of Equity PT. BNPP IP Aliyahdin (Adi) Saugi.

Namun, mengingatkan investor untuk tetap waspada terhadap kemungkinan pengaruh dari kondisi politik global.

Salah satunya adalah kebijakan perdagangan Amerika Serikat yang cenderung berorientasi pada pengelolaan pasar domestik (inward looking) dan pemilu di Jerman dan Prancis.

PT BNPP IP optimistis Indonesia masih menawarkan alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan negara lain.

“Di tahun 2017, kami akan fokus pada pertumbuhan pendapatan emiten (earnings growth) dan kami melihat adanya potensi peningkatan marjin emiten. Dengan asumsi tingkat imbal hasil obligasi sepuluh tahun di kisaran 7,5 persen hingga delapan persen, dengan tingkat pertumbuhan pendapatan perusahaan sebesar 13-14 persen di tahun 2017, berdasarkan perhitungan nilai wajarnya kami memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) dapat tembus mencapai 5.900 hingga 6.000 di tahun ini,” kata Adi. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awal Bagus, IHSG Tembus Level 5.409


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler