IHSG Efek Fluktuasi Regional

Jumat, 08 Juli 2011 – 02:53 WIB

JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) sukses ke luar dari tekananSituasi itu terjadi setelah saham berbasis konsumer dan infrastruktur berbalik arah.  Ini karena tercatat dua hari beruntun indeks berkubang di zona merah menyusul serangkaian aksi profit taking pelaku pasar

BACA JUGA: Australia Impor Sapi Lagi ke Indonesia



"Fluktuasi market regional memantik indeks rebound
Aksi profit taking juga mulai mengendur," ungkap Purwoko Sartono, Research Analyst Panin Sekuritas, ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (7/7).

Kenaikan suku bunga Tiongkok salah satu motornya

BACA JUGA: Kwik Anggap Ekonomi RI Sudah Total Liberal

Saat itu, investor sedikit bereaksi positif atas meluncurnya kebijakan tersebut
Tidak jelas apa motif di balik menurunnya aksi jual pelaku pasar

BACA JUGA: Target Lifting Baru Dianggap Belum Realistis

Padahal, sepanjang dua hari sebelumnya, animo pelaku pasar begitu kentara untuk melepas saham"Ya, kemungkinan investor melihat ada data-data positif dengan kebijakan kenaikan suku bunga Tiongkok tersebut," imbuhnya.

Purwoko melihat sepanjang perdagangan hari ini, indeks secara teknis akan bergerak mixedDiramalkan indeks beredar di kisaran support 3920 dan resistence 3955Sejumlah saham-saham yang bakal menguat antara lain AKRA, MNCN,  dan BISI"Saya melihatnya indeks akan bergerak cenderung menguatBanyak faktor yang bakal mendukung kecenderungan tersebut," tambah Jeff Tan, analis Sinarmas Sekuritas, ketika dihubungi terpisah

Indeks dalam pengamatan Jeff Tan bergerak di kisaran support 3919 dan resistence 3963Saham-saham yang kemungkinan besar menguat antara lain Bank Mandiri (BMRI), Gudang Garam (GGRM), BISI dan, MNCN

Menutup perdagangan, Kamis (7/7), indeks menanjak 30,517 poin (0,78 persen) ke level 3.939,473Sementara Indeks LQ45 menguat 3,927 poin (0,56 persen) ke level 696,514Investor asing kembali melakukan pembelian bersih (foreign nett buy) senilai Rp 240,677 miliar di pasar reguler setelah kemarin melakukan jual bersih tipisPerdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 112.398 kali pada volume 4,169 miliar lembar saham senilai Rp 7,371 triliunSebanyak 156 saham naik, 75 saham turun, dan 98 saham stagnan.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional: Indeks Komposit Shanghai melemah 16,21 poin (0,58 persen) ke level 2.794,27Indeks Hang Seng naik tipis 12,63 poin (0,06 persen) ke level 22.530,18Indeks Nikkei 225 turun tipis 11,34 poin (0,11 persen) ke level 10.071,14Indeks Straits Times naik 11,50 poin (0,37 persen) ke level 3.126,21Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.200 ke Rp 49.250, Astra Internasional (ASII) naik Rp 750 ke Rp 65.850, Indospring (INDS) naik Rp 550 ke Rp 6.450, dan Indomobil (IMAS) naik Rp 450 ke Rp 9.150Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 1.100 ke Rp 125.900, Mandom (TCID) turun Rp 200 ke Rp 9.000, Multi Prima (LPIN) turun Rp 175 ke Rp 3.025, dan Lion Metal (LION) turun Rp 150 ke Rp 5.400(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan: Ancaman Moratorium Sapi Impor Tak Berpengaruh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler