IHSG Tertekan Jelang Pengumuman BI Rate

Senin, 13 April 2015 – 20:52 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) tak kuasa melawan tekanan di awal pekan. Pada perdagangan hari ini (13/4) IHSG akhirnya ditutup turun 43,931 poin (0,80 persen) ke level 5.447,409 dan indeks LQ45 berkurang 4,675 poin (0,49 persen) ke level 948,535.

Frekuensi transaksi perdagangan saham di pasar reguler hari ini (13/4) mencapai 211.486 kali dengan volume 3,934 miliar saham atau Rp 4,062 triliun. Sebanyak 234 saham turun dan sebaliknya hanya 86 saham berhasil naik, selebihnya stagnan.

BACA JUGA: IHSG Akhir Pekan Terkoreksi saat Bursa Global Menguat

Saham-saham dengan penurunan nilai paling dalam (top losers) di antaranya Elang Mahkota (EMTK) turun 2.075 (18,36 persen) menjadi 9.225. Lionmesh (LMSH) turun 1.625 (19,64 persen) menjadi 6.650. Gudang Garam (GGRM) turun 1.400 (2,62 persen) menjadi 52.100. Mitra Keluarga (MIKA) turun 800 (3,20 persen) menjadi 24.200.

Sebaliknya, saham-saham dengan kenaikan nilai paling tinggi (top gainers) antara lain Indo Kordsa (BRAM) naik 925 (25,00 persen) ke level 4.625. Solusi Tunas (SUPR) naik 500 (5,68 persen) ke level 9.300. Unilever (UNVR) naik 250 (0,95 persen) ke level 39.775. Multi Prima (LPIN) naik 250 (4,35 persen) ke level 6.000.

BACA JUGA: Bergerak Fluktuatif, IHSG Berakhir Positif

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan menjelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) IHSG terlihat masih konsolidasi dalam kisaran lebar. ”Terakhir running juga masih di atas level support 5.435. Net sell (penjualan bersih) investor asing terlihat kembali meningkat. Tetapi itu lebih karena, data-data ekonomi yang release hari ini cenderung jelek,” ujarnya.

Salah satu indikator kurang memuaskannya angka ekonomi adalah angka penjualan sepeda motor turun siginifikan sebesar 25 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. ”Hingga sore hari ini konsensusnya masih bilang kalau BI Rate bakal tetap. Tapi hati kecil, saya berharap BI Rate bisa turun,” ungkapnya.

BACA JUGA: Pasca-rekor Tertinggi, IHSG Terkoreksi Lagi

Turunnya angka penjualan sepeda motor diharapkan menjadi salah satu pertimbangan BI untuk bisa menurunkan suku bunga lagi. ”Toh, posisi dolar AS (USD) juga masih di bawah Rp 13.000. Ada ruang bagi BI untuk menurunkan BI Rate,” ujarnya.(jawapos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Menguat di Saat Transaksi Sepi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler