jpnn.com, JAKARTA - Ketua Ikatan Alumni Universitas Trisakti (Ika Usakti) Saidu Solihin mengatakan, alumni harus berperan dalam pengembangan kampus.
Karena itu, selama mengemban jabatan Ketua Ika Usakti 2017-2022, Saidu akan menghimpun kekuatan alumni dari berbagai profesi.
BACA JUGA: Munas IKAUSAKTI Bahas Proses Trisakti jadi Kampus Negeri
“Kekuatan alumni ini akan menjadi satu untuk berkontribusi positif dalam perkembangan almamater. Karena itu, kami akan mebangun media komunikasi baik IT, maupun media sosial dan mengadakan forum pertemuan langsung secara rutin,” kata Saidu saat silaturahmi pengurus Ika Usakti periode 2017-2019 dengan jajaran pimpinan Usakti di Unversitas Trisakti, Jakarta, Selasa (26/9).
Saidu menambahkan, secara garis besar, perjuangan Ika Usakti periode 2017-2021 adalah membantu memaksimalkan peran alumni dalam proses peningkatan akreditasi Universitas Trisakti.
BACA JUGA: Inilah 4 Calon Kandidat Ketum IKA USAKTI
Selain itu, Ika Usakti juga mengawal terciptanya proses kegiatan belajar mengajar yang kondusif di Universitas Trisakti tanpa terlibat konflik kepentingan yang terjadi saat ini.
Ika Usakti juga memperjuangkan agenda penuntasan 12 Mei 1998, yakni mendapat pengakuan dari pemerintah atas Kampus Reformasi dengan segala hal-hal yang melekat pada status tersebut.
BACA JUGA: Munas Ikatan Alumni Bakal Bahas Status Universitas Trisakti
Untuk membangun kebersamaan dan mempersatukan alumni, sambung Saidu, ke depannya juga dibangun pilar-pilar melalui jaringan intelektual dan kebudayaan.
Selain itu, Saidu juga akan memanfaatkan jaringan ekonomi, bisnis, dan politik melalui berbagai kegiatan berkala.
Sementara itu, terkait dengan proses status negeri yang sedang dijalani oleh Usakti, Saidu mengatakan, dirinya belum bisa menyatakan mendukung atau menolak.
“Namun, secara pribadi tentu saya bangga jika adik-adik yang sedang kuliah ketika lulus menjadi lulusan perguruan tinggi negeri. Tentu harus dipelajari mengenai hal tersebut,’ ujar Saidu.
Sementara itu, Ketua Tim Penegerian Usakti Dadan Umar Daihani mengatakan, proses status negeri sedang berjalan.
Pihaknya tinggal menunggu bola yang kini sedang berada di tangan pemerintah. Dadan menambahkan, pemerintah telah membentuk tim yang terdiri dari Kemnkumham, Komnas HAM, Kementerian Keuangan, Kemenristek, dan Sekretaris Negara.
Menurut Dadan, arah sudah jelas dengan adanya tim itu. Selain itu, ada salah satu Dirjen Kementristek Dikti yang diberi tugas khusus oleh negara sebagai pejabat sementara di Universitas Trisakti.
“Salah satu tugasnya adalah menjaga aset negara dalam hal ini adalah Universitas Trisakti. Sebetulnya arahnya sudah jelas. Aset Usakti sudah diakui sebagai aset negara dan negara pun sudah hadir di Usakti. Bahkan, tim ini telah bekerja cukup lama sekitar 6-7 bulan,” ujar Dadan. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Hal Ini Bikin Palangka Raya Tak Layak Jadi Ibu Kota
Redaktur & Reporter : Ragil