jpnn.com - Selain kue keranjang, salah satu tradisi yang ada di Indonesia saat perayaan Imlek adalah makan ikan bandeng.
Ikan yang merupakan jenis ikan air asin ini memang menjadi santapan wajib saat Imlek. Enak dan tentunya sangat kaya akan gizi!
BACA JUGA: Natasha Wilona Punya Doa Khusus di Imlek 2019
Makan ikan bandeng saat Imlek memang bukan tradisi yang mendunia. Melansir dari berbagai sumber, tradisi memakan ikan bandeng saat tahun baru Cina ini hanya dilakukan di kalangan Tionghoa yang ada di pulau Jawa.
Makan ikan bandeng saat Imlek merupakan proses akulturasi budaya antara Cina dan Betawi. Ini karena ikan bandeng juga identik dengan budaya Betawi sejak lama.
BACA JUGA: Imlek: Orang dengan Shio - Shio Ini Perlu Berhati - Hati di 2019
Hanya saja, masih banyak yang tidak suka dengan ikan yang sangat populer di Asia Tenggara ini. Biasanya orang tidak suka ikan bandeng karena durinya yang kecil dan banyak, kadang-kadang berbau lumpur atau tanah.
Alasan banyaknya duri-duri kecil inilah yang membuat orang kemudian berkreasi menciptakan bandeng presto.
BACA JUGA: Imlek di Bogor: Vihara Dhanagun Heboh Kedatangan Tamu yang Dibawa Bima Arya
Manfaat sehat ikan bandeng
Mengutip keterangan dr. Vito A. Damay Sp.JP M.Kes FIHA FICA dari KlikDokter, aneka macam ikan laut seperti salmon, sardin, mackerel atau tuna memiliki banyak kandungan omega 3.
Zat ini berperan sebagai antioksidan dan antiradang yang menjaga kesehatan pembuluh darah jantung. Ikan salmon memiliki efek anti pembekuan darah untuk menjaga aliran darah selalu lancar.
Selain itu, ikan laut juga bermanfaat untuk membantu menaikkan kadar kolesterol baik dalam tubuh kita. Lalu bagaimana dengan bandeng?
Meski duri dan baunya mengganggu, Anda tidak boleh meremehkan khasiat bandeng yang luar biasa. Bandeng adalah sumber protein hewani, vitamin B kompleks, dan selenium yang luar biasa. Selain itu, bandeng juga mengandung lemak jenuh, kolesterol, dan kalori yang signifikan.
Menurut perhitungan U.S. Department of Agriculture, 3 ons ikan bandeng yang disajikan dengan dry-heat (bakar, panggang, pengasapan) mengandung 162 kalori, 22,4 g protein, 7,3 g lemak, 2,9 g lemak jenuh, 78 mg natrium, dan 57 mg kolesterol.
Dari sisi kandungan vitamin, ikan bandeng juga tidak boleh disepelekan. Satu porsi bandeng bisa memenuhi kebutuhan harian vitamin B12 sebesar 116 persen, niasin 44 persen niasin, nitamin B6 24 persen, dan asam pantotenat 15 persen. Luar biasa, ya?
Keempat vitamin tersebut adalah vitamin B kompleks yang larut dalam air, dan mereka memainkan peran penting dalam metabolisme, fungsi sistem saraf pusat, kesehatan kulit, DNA, hormon, dan pembentukan sel darah merah.
Bandeng juga mengandung riboflavin, folat, dan vitamin A. Namun, bandeng tidak mengandung banyak vitamin C, D, E, atau K.
Lalu kandungan mineral pada bandeng. Makan 3 ons ikan bandeng memberikan 25persen dari fosfor dan selenium yang harus dikonsumsi orang dewasa setiap hari.
Fosfor merupakan bagian penting dari oksigenasi sel darah merah, dan selenium sangat penting untuk fungsi tiroid dan kekebalan tubuh. Bandeng juga mengandung kalsium, zat besi, kalium, dan seng.
Di sisi lain, meskipun bandeng mengandung lemak, 60 persen lemaknya adalah lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk jantung, termasuk asam lemak omega-3.
Jenis lemak itu berhubungan dengan penurunan kadar trigliserida darah, penurunan tekanan darah, dan peningkatan fungsi kekebalan tubuh.
Untuk memaksimalkan manfaat bandeng, jangan menyajikannya dengan cara digoreng. Menggoreng bisa membuat kandungan lemak jahat menjadi tinggi. Cara yang aman dalam mengonsumsi ikan bandeng adalah dengan memanggang, mengukus, atau mengasapinya. (RS/ RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Meliana Imlek di Penjara, PSI: Hapus UU Penodaan Agama!
Redaktur & Reporter : Yessy