jpnn.com - PALANGKA RAYA - Berbagai jenis ikan hias alam asal Kalimantan Tengah berhasil menembus pasar luar negeri, termasuk ASEAN.
Pehobi sekaligus penjual ikan hias Muhammad Iqbal Ridani mengatakan untuk pasar Asia Tenggara, permintaan paling banyak adalah dari Malaysia, Thailand, serta Filipina.
BACA JUGA: Bea Cukai Kualanamu dan BKIPM Gagalkan Penyelundupan Ikan Hias
“Ada jenis ikan cupang alam, gurame, coklat, paros, botia dan beberapa jenis canna,” kata di Palangka Raya, Minggu (28/5).
Karena menembus pasar luar negeri, harga jual ikan yang didapat dari alam di Kalteng ini juga lebih tinggi dibanding dalam negeri.
BACA JUGA: Indonesia Menempati Urutan Ketiga sebagai Pengekspor Ikan Hias
"Untuk cupang alam di sini nilainya rendah, tetapi kalau ke luar negeri, sepasang bisa dihargai tinggi, jika kita rupiahkan mencapai Rp 250 ribu, tergantung jenis dan ukuran," kata pria yang merupakan salah satu pegawai outsourcing BUMN itu.
Pria yang bergelut dengan dunia ikan hias lokal sejak 2019 itu menyatakan peluang pasar luar negeri untuk berbagai jenis ikan hias masih tinggi. Termasuk peluang penjualan luar negeri jenis tanaman air asli Kalimantan.
BACA JUGA: Gitar Buatan Indonesia Menembus Pasar Mancanegara, Begini Respons Sandiaga
“Beberapa jenis ikan hias dan tanaman air kita juga tembus pasar China dan Jerman. Namun, peluang itu belum tergarap maksimal karena saat ini belum banyak pembudidayanya dengan skala besar, baik untuk ikan hias ataupun tanaman air," katanya.
Beberapa jenis ikan yang dijual Iqbal harus di-order kepada nelayan di sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah ketika ada permintaan dari pasar luar negeri.
Kepala Stasiun Karantina,, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas 1 Palangka Raya Miharjo mengatakan penjualan ikan hias dari Kalteng untuk menembus pasar luar negeri harus memenuhi sejumlah kriteria.
Maka dari itu, untuk menjaga kualitas dan mutu serta pemenuhan standar ekspor maupun pasar dalam negeri pihaknya juga terus melakukan pemeriksaan ikan sebelum proses pengiriman dilakukan.
Pemeriksaan tersebut untuk memastikan ikan yang dikirim memenuhi standar atau kriteria yang telah ditetapkan. Termasuk untuk memastikan ikan yang dikirim sehat, bebas penyakit maupun virus yang dapat membahayakan.
"Proses pengajuannya juga sangat mudah. Dua hari sebelum pengiriman masyarakat dapat ke kantor kami atau mengajukan permohonan secara daring. Untuk informasi juga bisa datang ke kantor kami," kata MIharjo.
Menurut dia, penjualan ke luar negeri, untuk jenis ikan hias ada ikan botia dan juga ada ikan cupang, peang dan betutu serta canna.
SKIPM Palangka Raya mencatat, selama 2022 beberapa jenis ikan hidup asal Kalimantan Tengah yang tembus pasar luar negeri mencapai 251.050 ekor dengan total nilai komoditas mencapai Rp4,1 miliar lebih.
Menurut dia, kondisi tersebut juga harus dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat untuk membudidayakan ikan hias karena mengingat selain tembus pasar dalam negeri keberadaan ikan asli Kalimantan Tengah juga tembus pasar luar negeri. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi