Menurut keterangan salah satu nelayan yang menemukan, Yatin (55) warga RT 1 RW 3 Desa/Kecamatan Suradadi, ia dan rekan nelayan lainnya saat itu sedang melaut di tengah pantai sekitar 4 mil dari bibir pantai. Ia menggunakan perahu sopek Sri Mulya untuk mencari ikan. Ketika dirinya sedang menebar jaring ikan ke laut, jaringnya tak sengaja menyangkut ekor ikan besar.
"Secara perlahan jaring itu saya tarik, tapi ketika saya menarik, rasanya berat sekali," kata Yatin saat ditemui di lokasi.
Begitu diperhatikan dengan seksama ke permukaan air, terlihat jaringnya mengikat ke ekor ikan hiu tutul. Ikan itu masih hidup karena terlihat bergerak ke sana kemari. Karena perahu tersebut tak kuat menarik jaring yang ada ikan raksasanya itu, maka mereka menunggu kapal nelayan lain dengan maksud meminta bantuan menarik hiu. Tak lama kemudian, dua perahu nelayan lainnya ikut serta membantu menarik hiu itu ke pinggir.
"Perahu kami tidak kuat, akibatnya kami meminta bantuan ke perahu lainnya yang kebetulan melintas di area jaring kami," katanya lagi.
Setelah ditarik ke pinggir, ikan hiu bintik hitam tersebut akhirnya mati. Menurut Suherman (32) salah satu nelayan yang membantu menarik ikan hiu itu ke pinggir, sedianya bangkai ikan tersebut akan dijualnya. Kata Suherman, tadi ada warga Tegal yang sudah menawar senilai Rp 1 juta. Tapi pihaknya tidak memberikan.
"Kalau ada yang menawar lebih tinggi, ikan itu akan kami jual," ujarnya.
Polisi setempat segera melindungi bangkai ikan tersebut dengan menggunakan garis polisi yang diikatkan di bagian antar perahu. Kapolsek Suradadi AKP Sehroni mengatakan, jajarannya telah mengamankan lokasi supaya warga tidak mengerumuni bangkai ikan hiu dari jarak dekat. "Tujuannya untuk menghindari kerumunan massa," ujar Sehroni di lokasi. (yer)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 15 Daerah di Sumut Endapkan Seluruh Tunjangan Guru
Redaktur : Tim Redaksi