jpnn.com, JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyoroti tingginya harga ayam potong hingga telur jelang pergantian tahun.
Ketua Umum Ikappi Abdullah Mansuri meminta pemerintah segera menyelesaikan persoalan harga telur ayam yang meroket.
BACA JUGA: Harga Daging Ayam Potong Meroket, Pedagang Menjerit, Omzet Turun Drastis
"Perlu memanggil pihak-pihak perusahaan yang berhubungan dengan telur, pakan, dan daging ayam," ungkap Mansuri kepada JPNN.com, Selasa (28/12).
Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab harga ayam dan telur yang menggila.
BACA JUGA: Harga Telur Ayam Melambung, Pedagang Kena Semprot Pelanggan
"Faktor yang pertama karena harga pakan ternak naik, otomatis telur dan daging ayam juga ikut naik,"
Tetapi, lanjut dia faktor yang lebih mendominasi adalah permintaan yang cukup tinggi. Namun, Mansuri menyebut, stok bahan pangan tersebut juga tidak begitu banyak.
BACA JUGA: Duh! Harga LPG Naik, Gas Melon Bagaimana?
Mansuri menjelaskan kenaikan harga yang tidak wajar karena pemerintah tidak menyiapkan desain pangan dengan baik.
"Seharusnya disipakan jauh-jauh hari. Saya rasa harganya tidak setinggi sekarang," ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini harga telur per kilogram menyentuh Rp 32 ribu dari harga Rp 24 ribu.
Sedangkan kenaikan harga daging ayam potong di Pasar Kramat Jati mencapai Rp 45 ribu per ekor.(mcr28/jpnn)
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu