Ikhtiar Bu Mega Laksanakan Pesan Bung Karno demi Dua Korea

Rabu, 07 November 2018 – 15:15 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menjadi pembicara pada The KOR-ASIA Forum 2018 di Seoul, Korea Selatan, Rabu (7/11). Foto: publicist DPP PDIP

jpnn.com, SEOUL - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri terus menyuarakan pentingnya menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea. Bagi Megawati, mengupayakan perdamaian antara Korea Utara dan Korea Selatan merupakan ikhtiarnya untuk melaksanakan pesan ayahnya yang juga Proklamator RI Bung Karno.

Ketua umum PDI Perjuangan itu menyampaikan hal tersebut saat menjadi salah satu pembicara The KOR-ASIA Forum 2018 di Seoul, Korea Selatan, Rabu (7/11). Dalam forum internasional itu, Megawati menceritakan pengalamannya ketika mendampingi Bung Karno menjamu pendiri Korea Utara Kim Il Sung di Istana Bogor pada 1965.

BACA JUGA: PDIP Berharap Kursi Bekas Sandi Segera Terisi

Sebagaimana siaran pers DPP PDIP, Megawati yang berpidato dalam bahasa Inggris bercerita, Kim Il Sung dalam kunjungannya ke Indonesia mengajak putranya, Kim Jong Il yang masih berusia 23 tahun. Sedangkan Megawati kala itu baru 18 tahun.

Megawati menuturkan, saat itu Bung Karno memberikan anggrek berwarna ungu asli Indonesia kepada Kim Il Sung. Bung Karno menamai anggrek itu dengan nama Kimilsungia yang akhirnya menjadi bunga negara Korea Utara.

BACA JUGA: Dahulu Megawati Disebut DO, Kini Punya 8 Gelar Doktor HC

Saat itu pula Bung Karno berpesan kepada Megawati. “Berjuanglah untuk perdamaian di Semenanjung Korea. Berdiri tegak di tengah dan jangan memihak Korea Selatan atau Korea Utara. Rangkullah jalan damai,” ujar Megawati menirukan pesan ayahnya kala itu.

Tokoh kelahiran 23 Januari 1947 itu menambahkan, Bung Karno juga berpesan soal Pancasila sebagai jalan damai. “Jalan ini akan membawamu kepada para pemimpin dan orang-orang dari kedua negara yang sama-sama berjuang untuk perdamaian dan kedaulatan Korea," tutur Megawati menyampaikan pesan Soekarno.

BACA JUGA: Megawati Raih Lagi Gelar Doktor Kehormatan di Tiongkok

Lebih lanjut Megawati menjelaskan lima prinsip dalam Pancasila di hadapan peserta The KOR-ASIA Forum 2018. Kelima prinsip itu adalah Yakni ketuhanan, internasionalisme, nasionalisme, demokrasi dan keadilan sosial.

Pesan Bung Karno itu terbukti. Megawati ketika menjadi presiden bertemu dengan Pemimpin Korut Kim Jong Il pada 2002.

Saat itu pula Megawati menyampaikan pesan Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung yang berkeinginan menyambung pembicaraan soal perdamaian yang saat itu macet. "Saya sampaikan juga bahwa perdamaian di Semenanjung Korea itu krusial untuk menjaga stabilitas di Asia Pasifik," kata Megawati.

Upaya Megawati untuk mendamaikan dua Korea berlanjut meski tak lagi menjadi presiden. Bahkan, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada tahun lalu meminta Megawati menjadi juru damai untuk Semenanjung Korea.

Menurut Megawati, kedua Korea tak ingin permusuhan dan kebencian diturunkan ke generasi berikutnya. Meski bukan upaya mudah, tapi Megawati terus melakoninya.

"Banyak yang ragu soal perdamaian di Semenanjung Korea. Tapi saya justru yakin bahwa perdamaian itu akan terjadi," kata Megawati dalam forum yang juga menghadirkan mantan Presiden Mongolia Punsalmaagiyn Orchirbat dan Deputi PM Tajikistan Davlatali Said sebagai pembicara itu.(tan/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harapan Bu Mega pada Kekuatan Ekonomi Tiongkok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler